Karbala, Suatu Waktu Di Bulan Muharam
Edisi: 50/32 / Tanggal : 2004-02-15 / Halaman : 68 / Rubrik : SEL / Penulis : , ,
ASYURA, 10 Muharam 680, di Karbala. Setelah asar, tiada lagi kawan yang tersisa. Ada 72 orang lelaki yang memperkuat pasukan Hussein, tapi semuanya berpulang sudah.
Satu-satunya lelaki hanya Ali Zainal Abidin, yang sedang sakit keras. Hussein, cucu Nabi, putra Ali bin Abi Thalib, bersiap ke medan perang, duduk tegak di atas kudanya, Zuljana. Tapi Sakinah, putrinya yang baru berusia 4 tahun, menahannya. Untuk terakhir kali, si kecil memohon agar ia bisa merebahkan kepalanya di atas dada sang ayah, seperti hari-hari terdahulu, malam-malam damai sebelum tidur. Hati Hussein remuk, tapi perlahan ia turun dari kuda dan meluluskan permintaan buah hatinya.
Tak lama kemudian, Sakinah menyuruh ayahnya pergi. Hussein bertempur dengan gagah. Satu per satu jagoan terbaik Yazid dibuatnya tersungkur bersimbah darah. Serdadu Yazid yang banyak itu surut, menjauhi sang Imam.
Orang Syiah percaya, ketika itu turun Malaikat Jibril, yang menyampaikan: Allah bangga dengan apa yang diperbuat Hussein di medan perang, dan sekarang saatnya ia memenuhi panggilannya. Hussein mendengar dan segera menyarungkan pedangnya.
Musuh tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ratusan anak panah ditembakkan ke tubuh Hussein. Melihat ketidakberdayaan itu, beberapa serdadu mulai berani mendekatinya dengan pedang. Hussein tak sanggup bertahan. Ia jatuh dari kudanya.
Tubuhnya rebah, tapi…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…