Gempa

Edisi: 50/33 / Tanggal : 2005-02-13 / Halaman : 138 / Rubrik : CTP / Penulis : Mohamad, Goenawan , ,


Di hari-hari itu para padri mengatakan: "Berdoalah." Dalam trauma dan berkabung orang pun berlutut. Sudah sampai sekitar 50 ribu mayat bergelimpangan, dan kota yang anggun itu seperti reruntukan—hanya 20 persen bangunan yang masih dapat ditempati—sementara lima hari lamanya kebakaran mengamuk.

Orang berlutut, berdoa, tapi gempa terus mengguncang sejak November 1755 sampai dengan Agustus 1756.

Maka apakah arti doa sebenarnya: sebuah pertautan dengan Tuhan untuk membuat sesuatu terjadi atau tak terjadi, atau sekadar ikhtiar untuk menghibur gundah? Apakah agama sebenarnya: sebuah iman untuk penyelamatan di dunia dan akhirat, atau, seperti kemudian dikatakan Marx, "desah keluh makhluk yang tertindas, hati di dunia yang tak punya hati, semangat dari keadaan yang tanpa semangat?"

Apa pun artinya, pada akhirnya orang Lisbon percaya bahwa bukan ora melainkan labora, bukan dengan berdoa melainkan dengan bekerja—itulah yang membebaskan mereka dari ketakutan. Tapi tak hanya dalam hal itu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

X
Xu
1994-05-14

Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…

Z
Zlata
1994-04-16

Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…

Z
Zhirinovsky
1994-02-05

Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…