Jejak Modernisme Fadjar Sidik
Edisi: 48/32 / Tanggal : 2004-02-01 / Halaman : 66 / Rubrik : SR / Penulis : Wiyanto, Hendro , ,
Hendro Wiyanto *)
*)Pengamat seni
TAK kurang dari empat dasawarsa lamanya Fadjar Sidik menjelajahi "dinamika bentuk dan ruang" hanya dengan sebuah manifesto tak lebih dari 300 kata. Di lingkungan akademis yang tumbuh dari suasana romantik sanggar, Fadjar menjalarkan semangat modernis yang meletup dari pandangan kritis-rasionalnya. Pada 1970-an, tak segan ia membonceng sepeda motor butut, bertandang menyaksikan kelahiran abstrakisme baru--bidang warna rata, garis yang ditarik dengan mistar--di kamar kos muridnya.
Pelukis ini meninggal dunia pada Minggu, 18 Januari 2004, di rumahnya, di Yogyakarta, setelah menderita gagal ginjal beberapa lama. Cat telah mengering di tempatnya melukis, meski Fadjar masih menghasilkan sejumlah lukisan bertarikh 2003.
Sesungguhnya kalangan seni rupa tak pernah sungguh-sungguh melupakan Fadjar Sidik. Pameran tunggalnya yang terakhir berlangsung pada September 2002 di Museum Affandi, Yogyakarta. Namun itu bukanlah pamerannya…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…