Sudah Pandemi Tertimpa Represi

Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-05-16 / Halaman : / Rubrik : INT / Penulis :


ELANEL Egot Ordidor, pekerja asal Filipina, baru tiga tahun menjadi pengasuh di Yunlin County, Taiwan. Di sela tugasnya hariannya, dia mengikuti perkembangan situasi negaranya. Dalam video yang dibuat pertengahan April lalu, ia seolah-olah bertanya kepada Presiden Rodrigo Duterte apakah tidak pernah memikirkan bahwa penutupan Luzon dan wilayah lainnya untuk mencegah penyebaran wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) akan membuat orang Filipina mati kelaparan sebelum terbunuh oleh virus corona.
Duterte menutup Luzon pada 16 Maret lalu. Video Ordidor yang sempat viral di media sosial itu mendapat perhatian atase tenaga kerja Filipina di Taichung, Fidel Macauyag. Ia menilai Ordidor mendiskreditkan Duterte dan bisa dijerat pasal pencemaran nama dalam Undang-Undang Nomor 10175. Dalam sebuah surat bertanggal 25 April 2020, ia meminta Ordidor dideportasi.
Merasa tak ada pelanggaran oleh Ordidor, pemerintah Taiwan menolak permintaan deportasi itu. Organisasi buruh migran internasional menyebut langkah Macauyag sebagai intimidasi. “Berhentilah menggunakan migran yang kritis sebagai sasaran tinju hanya untuk mengalihkan perhatian dari ketidakmampuan rezim Duterte dalam periode krisis ini,” kata Ketua Migrante International Joanna Concepcion.
Kepala pemerintahan di berbagai belahan dunia berusaha mengendalikan penyebaran Covid-19 dengan menerapkan pembatasan gerak dan menganjurkan jaga jarak fisik yang aman kepada masyarakat. Ada juga yang membuat atau memperkuat undang-undang untuk melawan informasi palsu. Namun Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa Michelle Bachelet menilai langkah-langkah pengendalian wabah itu juga berpotensi disalahgunakan. “Saya juga khawatir terhadap langkah-langkah yang diambil untuk memaksakan pembatasan kebebasan media dan kebebasan berekspresi,” ujar perempuan politikus dari Cile itu.
Allie Funk, analis lembaga pemeringkat kebebasan dan demokrasi Freedom House, memberi sinyal kekhawatiran yang lebih jelas mengenai bahaya dari upaya berbagai negara dalam mengatasi pandemi ini. “Pemerintah di seluruh dunia, apakah yang otoriter, seperti Cina dan Rusia, atau negara-negara yang berada di ujung untuk menjadi kurang bebas, misalnya Hungaria dan Filipina, mengeksploitasi krisis untuk memperluas…

Keywords: IndiaFilipinaCinaHAMRodrigo DuterteVirus CoronaCovid-19
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…