Aulia Pulau Seberang

Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-05-23 / Halaman : / Rubrik : LAPSUS / Penulis :


TERSUSUN dari bata putih, kijing tempat Waliyah Zainab bersemayam tampak teduh dikelilingi tirai kuning berkelambu putih. Berada di depan mihrab dan terpisah dari bangunan utama Masjid Diponggo di Kecamatan Tambak, Gresik, Jawa Timur, makam penyebar Islam di Bawean pada abad ke-16 itu paling menonjol. Tiga pusara lain di kompleks itu hanya bernisan kayu dibalut kain putih dan krem. Di dalam mihrab masjid masih tersimpan batu tempat bersujud yang dipercaya merupakan peninggalan Zainab. Pusaka lain, seperti piring keramik, cawan besar dari besi, keris, belati, dan tombak, terawat di ruangan sebelah utara makam. Lewat sambungan telepon, Kepala Desa Diponggo, Salim, menunjukkan kondisi terbaru makam itu kepada Tempo di Surabaya, Jumat, 8 Mei lalu. Akses menyeberang ke Bawean, sekitar 85 mil laut di sebelah utara Gresik dan Lamongan, ditutup untuk mencegah penyebaran Covid-19. Dengan alasan yang sama, takmir Masjid Diponggo dan pemerintah desa menutup pusara dari kunjungan peziarah. Biasanya ada 150-200 peziarah datang. “Kalau pas hari besar Islam, bisa sampai 300-500 peziarah,” kata juru kunci Makam Waliyah Zainab, Ahmad Mubayyin.

Makam Waliyah Zainab di Pulau Bawean, Jawa Timur, 8 Mei 2020. Ali Masduqi
Beberapa tahun ke belakang, yayasan dan pemerintah desa memang menambah hari buka makam, dari semula hanya Senin dan Kamis menjadi setiap hari. Ratusan peziarah berdatangan tak hanya dari Bawean, tapi juga dari beberapa daerah lain di Jawa, bahkan dari luar negeri seperti Malaysia dan Singapura. Banyak imigran Boyan—sebutan untuk orang dari Bawean—mengadu nasib di dua negeri jiran tersebut. Mubayyin menuturkan, sebagian besar pelawat ingin ngalap berkah. Ada juga yang berniat memenuhi nazar atau sekadar berzikir di pusara Zainab, yang oleh masyarakat setempat dipercaya sebagai wali. Setelah berdoa, para peziarah biasanya melakukan ritual ngisi sekul atau memasukkan nasi ke wadah peninggalan Zainab. Konon, berapa pun banyaknya nasi yang dituang akan tertampung. “Sekarang diganti dengan uang seharga nasi,” tutur Mubayyin. Burhanuddin Asnawi dalam buku Ulama Bawean dan Jejaring Keilmuan Nusantara Abad XIX-XX mencatat nama Zainab sebagai penyebar Islam awal di Bawean. Sejumlah literatur menyebutkan Raden Maulana Makdum Ibrahim alias Sunan Bonang, putra Sayid Ali Rahmatullah atau Sunan Ampel, memang sempat datang ke pulau itu pada akhir abad ke-15. Namun tidak ada bukti kuat bahwa Islam telah menjadi agama pribumi…

Keywords: Wali NusantaraWali SongoWali Islam
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…