Tubuh Dalam Tatapan Orientalisme
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-05-30 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :
ADA delapan laki-laki dalam satu gambar itu. Mereka mengenakan kostum berbeda-beda. Satu orang mengenakan serban dengan jubah gamis loreng-loreng. Satu orang yang lain menggunakan baju surjan yang tak dikancingkan hingga dadanya terbuka. Sebuah keris tampak terselip di lipatan sarung depannya. Yang lain bertelanjang dada. Ia menggunakan kupluk tinggi. Rambutnya tampak panjang. Tangan kanannya memegang pisau. Sementara itu, terlihat sebuah keris terselip di ikatan samping sarungnya. Litografi bertahun 1860 ini berjudul Bewoners van het eiland Java (Penduduk Pulau Jawa) karya Gustaaf Leonardus Adolf Amand (1833-1897).
Kromolitograf karya Josias Cornelis Rappard berjudul Aan de rijstafel, 1888. /Buku Nusantara in Print
Salah satu bagian menarik dari buku Nusantara in Print adalah bab yang diberi judul oleh Simon C. Kemper “Fisiognami”. Fisiognami, sebagaimana kita ketahui, secara harfiah artinya merupakan ilmu penggambaran karakter seseorang berdasarkan pembacaan wajah. Atau, dalam kalimat Kemper, sebuah ilmu yang menggambarkan karakter dan personalitas seseorang berdasarkan penampakannya. Menurut Kemper, banyak engraver membuat gambar ekspresi orang-orang Nusantara hanya berdasarkan sumber lain dan tidak mengenal langsung subyek yang dilukisnya. Tapi kemudian, dalam bukunya, mereka memberikan keterangan yang kurang lengkap dan tak seimbang mengenai sosok itu. Cenderung terlalu umum dan stereotipe. Hingga akhirnya uraiannya menuju pseudo-sains.
Umumnya citra gambar mengenai orang-orang Nusantara yang tampil dalam dunia litografi, menurut Kemper, berusaha menyenangkan masyarakat pembacanya di Eropa. “Para pembuat litografi secara tidak sadar harus mampu membuat pembaca Eropa, setelah melihat fisik dan wajah orang-orang Nusantara, merasa kebudayaan Barat lebih superior daripada kebudayaan negeri jajahan,” kata Kemper. Bagaimana orang-orang Nusantara atau Asia digambarkan, menurut dia, harus bisa masuk imajinasi pembaca Eropa. “Harus diakui memang terdapat bias rasis di sini. Ada bias orientalisme. Orang Belanda merasa lebih tinggi secara biologis,” ujarnya.
Litografi karya Heinrich Karl Wilhelm Berghaus berjudul Krijgsman van het eiland Sawu, 1855./Foto-foto:…
Keywords: Litografi VOC, 
Foto Terkait
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…