Isamu Noguchi, Sukarno, Dan Patung On The Spot

Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-06-13 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :


PADA 1993, saya sempat mengantar pelukis Arie Smit ke Istana Kepresidenan di Bogor, Jawa Barat. Tujuannya untuk melihat koleksi seni rupa yang dipajang di istana itu. Setelah beberapa jam tertegun pada banyak dinding lukisan dan taman patung, ia tidak ingin pulang. “Mungkin saya boleh mewakili teman-teman untuk hormat kepada sang maecenas kesenian, di sini,” katanya, khidmat. Beberapa tahun kemudian, saya mengantar Kwok Kian Chow, Direktur Singapore Art Museum, ke tempat yang sama. Setelah bertandang ia berkata, “Sebagian besar menakjubkan, dan hampir semua koleksi Sukarno! Indonesia harus bangga punya presiden yang juga sekaligus bapak kebudayaan.”
Dalam benak masyarakat Indonesia, Sukarno atau Bung Karno sesungguhnya sudah lama dijunjung sebagai Bapak Kebudayaan dan Maecenas Kesenian, seperti yang dikatakan dua tokoh di atas. “Sesungguhnya layak apabila pemerintah membangun patung monumen yang menggambarkan Bung Karno sebagai Bapak Kebudayaan dan Kesenian,” tutur Haryono Haryoguritno, pakar perkerisan yang pernah menjadi ajudan Bung Karno. Pada 2016, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan merancang Juni sebagai “Bulan Budaya Bung Karno”. Sebab, Juni adalah bulan kelahiran (6 Juni 1901) sekaligus kematian Sukarno (21 Juni 1970). Bahkan kemudian muncul gagasan Juni diluaskan menjadi “Bulan Budaya Indonesia”.

Isamu Noguchi membuat patung kepala Bung Karno secara on the spot, 1950./Dok. Agus Dermawan
Masyarakat kebudayaan tentulah berharap gagasan itu dikristalisasi dan diangkat dalam ketetapan pemerintah. Namun selama tiga tahun harapan itu teruruk tanah longsoran politik. Sampai akhirnya embrio perayaan Bulan Budaya Indonesia itu muncul pada 2020, ketika Balai Kirti, museum para presiden di Istana Bogor, (tiba-tiba) menyelenggarakan “Kompetisi Imaji Digital—Bung Karno: Budaya/Seni”, meski tautan pertamanya adalah perayaan haul Bung Karno yang ke-119. Mendampingi event itu, diluncurkan kembali buku Bung Karno: Pemimpin, Presiden, Seniman (editor Mikke Susanto) serta Dongeng dari Dullah: Roman Pelukis Istana Presiden…

Keywords: Presiden SukarnoKesenian Seni Rupa
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…