Akhir Penelusur Jejak Sukarno

Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-06-13 / Halaman : / Rubrik : OBI / Penulis :


SIAPA pernah membayangkan seorang mantan anggota pasukan komando memilih beralih profesi menjadi jurnalis? Ia tidak hanya andal dalam membuat reportase, tapi juga dalam mencari, menggali, dan mengendus kasus-kasus penting yang tak banyak mendapat perhatian jurnalis lain. Ia piawai melakukan kerja-kerja investigasi. Ia juga hadir dalam beberapa momen penting perjalanan pemerintahan Orde Baru.
Ya, ia adalah Peter Apollonius Rohi, yang dikenal sebagai Peter Rohi, bekas anggota Korps Komando (KKO, kini Marinir). Pasukan elite di bawah Angkatan Laut pada zaman Presiden Sukarno ini sedianya dikembangkan menjadi sebuah divisi, tapi batal dengan jatuhnya pemerintahan Bung Karno. Selain itu, mantan Komandan KKO, Letnan Jenderal Hartono, meninggal misterius pada 6 Januari 1971 dan pemerintah mengumumkannya sebagai kasus bunuh diri.
Tak ada kepingan cerita tentang latar belakang dan penyebab Peter Rohi memilih beralih profesi menjadi jurnalis. Namun kita bisa menangkap jelas bahwa sosoknya adalah pengagum dan pencinta Bung Karno. Itu saja.
Begitu keluar dari batalion amfibi KKO, Peter memilih menjadi penyair sambil menuntut ilmu di Akademi Wartawan Surabaya. Bersama sejumlah seniman di Surabaya, Peter mendirikan majalah sastra Trem, yang tak bertahan lama. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, sambil kuliah Peter bekerja di majalah Sketmasa di Surabaya.
Lantas Peter menjadi koresponden harian Sinar Harapan. Secara ikhlas, ia mendapat honor hanya berdasarkan tulisannya yang dimuat. Sungguh perjuangan hidup yang berat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Bagi banyak jurnalis pada masa itu, profesi kewartawanan adalah sebuah kebanggaan meski bergaji kecil. Banyak wartawan pada era itu menyatakan, “Biar miskin asal kita bisa sombong.”
Baru pada 1979 manajemen Sinar Harapan, atas persetujuan pemimpin umum H.G. Rorimpandey, memberikan gaji pokok kepada sejumlah korespondennya yang berada di daerah. Salah satunya Peter Rohi.
Di Sinar Harapan, Peter mungkin ada di lapisan kelompok kedua wartawan yang banyak membuat liputan investigasi. Lapisan pertama, yang langsung berada di bawah Aristides Katoppo, adalah kelompok…

Keywords: Dewan PersJurnalis dan permasalahannyaKekerasan terhadap WartawanPembreidelan Media | PersPers
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23

Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…

P
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23

Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…

M
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15

Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…