Kami Tidak Menyubsidi Perusahaan Sawit

Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-06-13 / Halaman : / Rubrik : EB / Penulis :


BARU menjabat pada Maret lalu, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Eddy Abdurrahman menghadapi persoalan serius. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang dipimpinnya diperkirakan akan mencetak defisit Rp 3,54 triliun karena beban subsidi untuk menyokong program percepatan penggunaan solar bercampur minyak nabati sebesar 30 persen (B30) membengkak. Pemerintah pun kini menyiapkan suntikan dana Rp 2,78 triliun untuk menutup defisit tersebut. Rencana gelontoran dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ini menuai kritik. Sudah lama percepatan program biodiesel dinilai banyak kalangan kelewat ambisius. Subsidi yang ditanggung BPDPKS dalam program ini juga dinilai hanya menguntungkan perusahaan besar sawit yang kebagian jatah memasok bahan bakar nabati.
Kepada Khairul Anam dan Retno Sulistyowati dari Tempo, Eddy Abdurrahman menjelaskan…

Keywords: Kelapa sawitBiodiesel | B30Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit | BPDPKS
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…