All That Jazz
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-06-13 / Halaman : / Rubrik : CTP / Penulis :
Darah pada daun
Darah pada akar
Jasad hitam yang terayun-ayun
Di angin selatan
Buah ganjil yang tergantung
di pohon poplar
—Strange Fruit, dinyanyikan Billy Holiday, 1939
MUSIK adalah politik ketika tuli adalah kekuasaan. Seluruh hidup Billy Holiday—masa kecilnya, kemiskinannya, suara seraknya, cengkok lagunya, narkotiknya, kankernya, kenangannya tentang ibu yang jadi pelacur dan ayah yang tak dikenalnya (yang konon mati tanpa perawatan karena ia “negro“)—dibangun dari keadaan yang tertekan seperti merih yang diinjak.
Merih orang hitam. Kaki orang putih. Tak hanya George Floyd.
Berapa ratus tahun penginjakan itu hanya setengah didengar?
Tak semua ingin mendengar agaknya. Juga di tahun 1939, di Café Society, di Greenwich Village, New York—sebuah kafe yang didirikan dengan tujuan mengumpulkan dana bagi Partai Komunis—ketika Billy Holiday menyanyikan Strange Fruit.
Di pentas kecil itu, Billy menampakkan wajahnya yang gelap. Suaranya seperti dibebani hantu yang ingin bercerita. Lirik Strange Fruit muncul sepatah-sepatah. “Harum segar manis kembang magnolia.... Bau jangat terbakar yang terhidu tiba-tiba....”
Billy Holiday dan jazz: suaranya seakan-akan membaca lamentation. Tapi tak hanya itu.
Lirik dan melodi Strange Fruit ditulis Abel…
Keywords: Goenawan Mohamad, Catatan Pinggir, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Xu
1994-05-14Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…
Zlata
1994-04-16Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…
Zhirinovsky
1994-02-05Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…