Riset Corona Dari Halmahera

Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-06-20 / Halaman : / Rubrik : ILT / Penulis :


AREND Laurence Mapanawang tersenyum tipis saat membaca salinan surat Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) kepada Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM). Melalui surat itu, AIPI memohon pendapat dan saran Badan POM mengenai klaim Arend yang menemukan senyawa-senyawa aktif dari tumbuhan herbal dan biota laut yang berpotensi menghambat pertumbuhan virus pemicu Coronavirus Disease 2019. “Saya senang jika penelitian saya diusulkan sebagai suplemen obat penghambat virus Covid-19,” kata Arend pada Ahad, 14 Juni lalu.
Dua pekan sebelumnya, Arend, yang merupakan pendiri dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makariwo Halmahera di Toledo, Halmahera Utara, Maluku Utara, mendatangi kantor AIPI di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Kepada sejumlah anggota AIPI dari lintas komisi, Arend mempresentasikan temuannya berupa senyawa aktif 2-piperidinone dari Protoreaster nodosus—bintang laut merah yang banyak hidup di perairan pesisir Halmahera. “Kandungan  piperidinone di bintang laut merah mencapai 27,24 persen, paling tinggi dari senyawa lain,” ujar peraih gelar doktor bidang farmakologi molekuler dan kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 2015 itu.
Senyawa organik piperidinone, Arend menjelaskan, sudah digunakan oleh perusahaan farmasi dan bahan kimia sebagai bahan awal obat karena memiliki sifat farmakologis beragam, seperti antikejang, antimikroba, antijamur, antimikrobakteri, antivirus, dan antikanker. Arend pun menyitir hasil riset Anushka C. Galasiti Kankanamalage dari Wichita State University, Amerika Serikat, tentang potensi piperidinone dalam menghambat virus sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) yang dipublikasikan di European Journal of Medical Chemistry pada 2018.
Arend mengatakan virus MERS satu keluarga dengan virus penyebab Covid-19, sama-sama virus corona. Itu sebabnya ia mengusulkan piperidinone sebagai obat penghambat virus SARS-CoV-2. Usul Arend itu disambut Toeti Heraty Noerhadi Roosseno, Anggota Kehormatan AIPI, yang mengikuti pemaparan Arend. Toeti menyatakan mendukung peneliti Indonesia yang mengkaji masalah pandemi Covid-19. “Riset Arend mengembangkan suplemen obat untuk orang sakit. Sedangkan vaksin diberikan ke orang sehat agar tak tertular virus, tapi berapa juta orang yang harus…

Keywords: Pemerintah Provinsi Maluku UtaraObat HerbalVirus CoronaCovid-19
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…