Wajah Baru Rekaan Lama
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-06-27 / Halaman : / Rubrik : EB / Penulis :
RAPAT tertutup Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 22 Juni lalu, diwarnai hujan pertanyaan kepada tamu pagi itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir. Di tengah pembahasan rencana tambahan penyertaan modal negara ke sejumlah BUMN, beberapa anggota Dewan, terutama dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, menagih peta jalan (road map) pembentukan induk dan anak usaha di tubuh perusahaan pelat merah. “Kami di Komisi VI belum pernah menerima kajian road map itu yang sejak awal diminta. Jadi kami tidak bisa melakukan evaluasi. Tiba-tiba muncul holding dan subholding,” kata anggota Fraksi PDI Perjuangan, Mufti Anam, menjelaskan pertanyaan yang disampaikannya dalam rapat komisi yang antara lain membidangi BUMN itu, Jumat, 26 Juni lalu. Sawala tentang holding dan subholding dengan jelas merujuk pada aksi terbaru Menteri Erick di tubuh PT Pertamina (Persero). Perusahaan minyak dan gas milik negara ini baru saja berubah wajah menjadi perusahaan induk (holding) yang membawahkan sejumlah kelompok usaha baru di bawah induk (subholding). Dengan setiap subholding dipimpin seorang chief executive officer, manajemen di kantor pusat Pertamina sebagai induk dipangkas dari semula diisi sebelas direktur menjadi hanya enam direktur. Perubahan itu diputuskan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar di kantor Kementerian BUMN, Jumat, 12 Juni lalu. Nicke Widyawati tetap dipercaya menakhodai perusahaan. Ia dibantu lima anggota direksi, yaitu Direktur Penunjang Bisnis M. Haryo Yunianto, Direktur Keuangan Emma Sri Martini, Direktur Sumber Daya Manusia Koeshartanto Koeswiranto, Direktur Logistik dan Infrastruktur Mulyono, serta Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Iman Rachman.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati. ANTARA/Puspa Perwitasari
Menteri Erick mengatakan perombakan organisasi ditempuh agar Pertamina lebih berfokus pada bisnis inti. Dengan begitu, dia berharap kinerja perseroan lebih kinclong. “Rencana besar kami konsisten. Semua BUMN berfokus ke bisnis inti, program restrukturisasi, dan konsolidasi,” ujarnya seusai RUPS Pertamina. Ke depan, menurut Erick, Pertamina bakal berdiri sebagai induk yang memiliki beberapa kelompok anak usaha. Karena itu, susunan direksi baru di pusat dibikin sangat ramping. “Nanti di subholding kami gabungkan unit-unit yang sangat banyak di Pertamina menjadi satu kesatuan bisnis.” Struktur organisasi subholding Pertamina…
Keywords: Erick Thohir, PT Pertamina (Persero), Transformasi BUMN, 
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…