Hibrida Elektro Dan Tradisi
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-07-04 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
SUATU hari, pada 2013, gamer dan YouTuber Reza “Arap” Oktovian mengajak Eka Gustiwana membentuk grup musik. Tahun itu adalah tahun saat lagu Clarity oleh Zedd atau Wake Me Up oleh Avicii (meninggal pada 2018) diputar berulang-ulang di saluran musik yang memantik naik daunnya aliran electronic dance music (EDM). Band usulan Reza itu diniatkan berfokus pula pada EDM karena belum banyak musikus Indonesia menggarap genre ini. Namun Eka, yang pada tahun itu juga menjadi bahan pembicaraan karena menggubah rekaman marah-marah “Demi Tuhan” Arya Wiguna menjadi video musik cemerlang, belum menyanggupi.
Baru tiga tahun kemudian ide grup musik itu akhirnya terwujud. Reza dan Eka, digenapi Billy Taner, mulai menggarap musik dengan mengusung nama Weird Genius. Nama band ini lagi-lagi bermula dari ide Reza, yang diambil dari salah satu karakter game personal computer lawas berjudul Limbo. “Karakter ini aneh, namun kuat dan cerdik. Saya pikir itu cukup merepresentasikan kami sebagai grup,” ujar Reza dalam wawancara tertulis Weird Genius dengan Tempo, Kamis, 2 Juli lalu.
Formula bermusik mereka konsisten sedari awal, yaitu musik elektronik dan lirik berbahasa Inggris dengan bubuhan instrumen tradisional Indonesia. Lagu pertama mereka, DPS, tentang “this world is crazy, but we love the insanity”, ditingkahi beat terompong (perangkat gamelan Bali) dengan klip video yang juga dibuat di Bali. “Musik itu universal, siapa pun dengan kapabilitas bisa membuat karya bagus. Namun, dari sisi industri musik, sebuah lagu harus punya keunikan,” kata Eka menjelaskan alasan Weird Genius memadukan EDM dengan musik tradisi.
Video klip Weird Genius feat Sara Fajira berjudul Lathi yang ditonton 65 juta pemirsa per Juni 2020. Youtube/Weird Genius/Youtube
Weird Genius alias WG kemudian berjalan mantap dengan rutin…
Keywords: Musik, Weird Genius, Lathi, Sara Fajira, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.