Ekspor Janggal Sedari Awal

Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-07-04 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :


PAKET barang ekspor yang masuk di area kargo Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu, 17 Juni lalu, benar-benar merepotkan Finari Manan. Pesan dari perwakilan asosiasi pengusaha lobster bertalu-talu masuk ke telepon seluler Kepala Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta tersebut. Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Soekarno-Hatta Habrin Yake hingga anggota staf khusus Menteri Kelautan dan Perikanan, Andreau Misanta Pribadi, meneleponnya, menanyakan masalah yang sama. Sore itu, kargo berisi benih lobster sebanyak 134.119 ekor sedianya terbang menuju Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Pengirimnya tiga perusahaan, yakni PT Tania Asia Marina, PT Aquatic SSLautan Rejeki, dan PT Royal Samudera Nusantara. Namun, belakangan, pesawat sewaan batal mengangkutnya ketika lepas landas pada pukul 16.00. Finari dan timnya pun menjadi bulan-bulanan, dituding sebagai penyebab kegagalan ekspor tersebut. “Mereka ketinggalan pesawat. Sampai pukul 15.30, dokumen kelengkapan ekspor dari eksportir belum selesai di-submit ke sistem,” kata Finari, Selasa, 30 Juni lalu. Sehari sebelum bertemu dengan Tempo, Finari kembali didatangi perwakilan pengusaha yang mempertanyakan gagalnya ekspor benur dari perairan Banyuwangi dan Sukabumi tersebut. “Saya tunjukkan saja sistem, karena data berbicara,” ucap Finari, ogah disalahkan. Setelah empat tahun dilarang, ekspor benih lobster kini dilegalkan. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo membuka keran ekspor benur dengan menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2020 yang berlaku mulai 5 Mei lalu. Kebijakan anyar ini membatalkan larangan penangkapan dan perdagangan benih lobster yang diterapkan menteri sebelumnya, Susi Pudjiastuti, lewat Peraturan Menteri Nomor 56 Tahun 2016. Pembukaan keran ekspor ini langsung diikuti oleh sejumlah aturan petunjuk teknis setingkat keputusan direktorat jenderal sepekan kemudian. Pada saat yang sama,…

Keywords: Kementerian Kelautan dan Perikananekspor benih lobsterbenih lobster
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…