65 Gambar Hanafi
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-07-11 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
DUA tempayan besar berisi air dan botol sabun cair adalah hal pertama yang menyambut pengunjung pameran di Galerikertas, Depok, Jawa Barat. Tertera pengingat untuk mencuci tangan lebih dulu setidaknya selama 20 detik sebelum masuk ruang pamer dan mengenakan masker. Setelah melewati pintu, ada meja penerima tamu yang dilengkapi dengan cairan pembersih tangan, termometer, dan sebuah formulir asesmen kesehatan diri. Lembar itu berisi daftar pertanyaan, seperti “Apakah pernah memiliki riwayat kontak erat dengan orang yang dinyatakan ODP, PDP, atau konfirm Covid-19?” dan “Apakah pernah mengalami demam/batuk/sesak dalam 14 hari terakhir?” yang setelah dijumlahkan skornya akan menentukan apakah pengunjung boleh masuk melihat pameran atau harus balik kanan.
Jika lolos dalam tahap ini, barulah pengunjung dapat menikmati karya-karya gambar Hanafi yang sedang dipamerkan di galeri itu mulai 5 Juli lalu. Itu pun dibatasi hanya sembilan pengunjung yang dapat masuk dalam waktu bersamaan. Pengunjung pun harus menjaga jarak saat menyimak karya yang ditandai dengan lingkaran-lingkaran putih di lantai. Setelah satu jam, ruangan dikosongkan untuk disemprot disinfektan sebelum menerima kelompok pengunjung selanjutnya.
Ini pertama kalinya Galerikertas kembali berkegiatan setelah hampir empat bulan menuruti aturan pembatasan sosial. Boleh jadi juga ini agenda seni luring (offline) pertama di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum reda. Setelah tiga bulan lebih karya seni hanya bisa diamati dari layar gawai,…
Keywords: Seni Rupa, New Normal | Normal Baru, Hanafi, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.