Bencana Berganda Pandemi Covid-19 Di Amerika Latin
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-07-18 / Halaman : / Rubrik : FT / Penulis :
Saat ini separuh dari total jumlah kematian akibat virus corona di dunia terjadi di Amerika selatan. Ini terjadi meski kawasan itu hanya memiliki 8 persen total populasi dunia. Tampaknya, pemberlakuan karantina yang teramat ketat gagal untuk melandaikan kurva kasus-kasus infeksi, seperti halnya di Eropa dan Asia Timur. Amerika Latin kini menghadapi bahaya yang berlipat ganda: rasio kematian tinggi dan keterpurukan ekonomi.
Peru adalah contoh bagaimana respons terukur tetap gagal bekerja semestinya. Presiden Martin Vizcarra awalnya sempat dipuji atas responnya yang cepat dan tegas. Dia mengerahkan militernya ke jalanan kurang dari dua minggu semenjak kasus Covid-19 pertama negaranya ditemukan. Ia juga mengumumkan ‘lockdown’ skala nasional dan mengancam akan memenjarakan mereka yang melanggar. Pemerintahannya pun mengumumkan paket ekonomi US$32 miliar untuk menyokong ekonomi negara, termasuk dana sekali pakai untuk keluarga miskin sejumlah US$110.
Akan tetapi tiga bulan berjalan, Peru masih berjuang untuk mengontrol persebaran virus corona. Dari 32 juta populasi negaranya, mereka telah melaporkan 200,000 kasus penularan, melebihi Perancis dan Jerman, seiring dengan bertambahnya kasus kematian. Menurut beberapa ahli, satu kunci kenapa penanganan pemerintah gagal dalam pandemi Covid-19 adalah karena ekonomi informal Peru yang teramat besar, sekitar 70 persen pekerja di negara tersebut.
Contohnya Leonor Lavado, seorang penjual ayam di sentra pasar makanan umum terbesar di Peru. Dia sadar akan pentingnya tinggal di rumah dan mengikuti arahan pemerintah - terutama dengan pesan-pesan dari pemerintah yang ia dengar setiap menyalakan telepon genggamnya. Akan tetapi, terus menetap di rumah hanya akan membuatnya tak mampu bertahan hidup.
Sumber: FT / Ilustrasi: Firdhy Esterina
“Setiap saya berangkat kerja, saya selalu takut akan ada orang yang terinfeksi yang akan membuat saya sakit,” ujar perempuan berumur 46 tahun tersebut. “Tapi tagihan akan tetap ada dan saya harus membeli makanan kalau saya tidak pergi bekerja.”
Dilema yang dirasakannya juga dirasakan oleh setengah dari pekerja informal lainnya di Amerika Latin. Kebimbangan mereka antara harus mengikuti arahan pemerintah atau tidak, menjadi salah satu kunci naiknya persebaran kasus virus corona di benua ini.
“Wilayah kami telah menjadi episentrum pandemi Covid-19,” kata Carissa Etienne, Direktur WHO untuk benua Amerika pada 26 Mei 2020. “Sekarang bukan saatnya untuk melonggarkan pembatasan-pembatasan sosial.”
Para pembuat kebijakan kuatir pandemi ini akan menyia-nyiakan usaha dua dekade kemajuan sosial dan memaksa puluhan juta penduduk untuk berjibaku dengan kemiskinan kembali. Kondisi ini berisiko memantik terulangnya protes-protes hebat yang terjadi pada tahun lalu. Kegagalan pembayaran utang juga amat mereka takuti.
Pemandangan usai longsor besar dan banjir lumpur melanda distrik Huachipa di Lima, Peru, 17 Maret 2017. Intensitas hujan yang tinggi selama berhari-hari menyebabkan terjadi tanah longsor yang meluluhlantakan rumah warga dan menyumbat jalan-jalan utama di negara wilayah Amerika Selatan tersebut. REUTERS
“Ini akan memperparah tingkat kemiskinan dan makin tak meratanya distribusi pendapatan,” kata Direktur IMF Alejandro Werner. “Kita mungkin akan melihat kembalinya ketidakpuasan rakyat kala perasaan akan situasi yang genting itu hilang. Teramat penting bagi sistem politik untuk fokus menyatukan publik dan negaranya masing-masing guna mengimplementasi respon yang kuat terhadap pandemi ini.”
Covid-19 menyerang Amerika Latin beberapa minggu setelah Eropa. Kasus pertama mereka ditemukan di Brasil…
Keywords: Brasil, Covid-19, Jair Bolsonaro , 
Artikel Majalah Text Lainnya
Tillema, Multatuli Fotografi
1994-05-14Koleksi foto h.f. tillema berharga karena ia memotret segi-segi "buruk" di tanah hindia belanda. tapi…
Menggoda Kejujuran Fotografi
1994-02-05Pameran teknologi merekayasa karya foto, di new york, membuka peluang manipulasi foto hampir tanpa batas.…
Kesaksian Sebastiao Salgado
1994-03-19Fotografer yang doktor ekonomi ini mengabadikan wajah-wajah yang menyumbang pada keuntungan perusahaan, dan mereka hanya…