Krisis Dana Pensiun Di Tengah Pagebluk

Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-07-25 / Halaman : / Rubrik : FT / Penulis :


Kemunculan virus corona di Australia pada Maret 2020 membuat Marie Piggo berusaha keras untuk menyediakan makanan bagi keluarganya.
Dua pertiga dari pendapatan penata rambut berusia 32 tahun dari Sydney itu lenyap sejak para pelanggannya berdiam di rumah. Lebih buruk lagi, suaminya kehilangan pekerjaan.
Maka saat pemerintah Australia pada bulan itu mengumumkan bahwa orang-orang muda seperti dirinya diperbolehkan mencairkan dana pensiun mereka demi meringankan tekanan keuangan akibat karantina virus corona, dia langsung mengambil kesempatan itu.
“Tidak butuh waktu terlalu lama bagi kami untuk memutuskan dan mengambil [maksimum dana] sebesar A$10.000 [$6.900] dari dana pensiun saya,” katanya. “Kami menggunakan uang ini untuk membeli mobil yang benar-benar kami butuhkan, karena suami saya jatuh sakit, dan saya harus mulai bekerja.”
Piggo mengatakan bahwa dia tidak menyesal menarik sepertiga dari total tabungan hari tuanya. “Itu tidak ideal tetapi sekarang hutang kami, dan kembali bekerja, adalah prioritas,” katanya. “Saya akan menabung nanti.”
Meski hal itu mungkin membantu meredakan krisis uang tunai bagi Piggo, dan jutaan orang lainnya di seluruh dunia, tindakan darurat jangka pendek seperti itu akan memperparah krisis tabungan pensiun yang sedang terjadi di seluruh dunia.

Sophia Smith yang juga berasal dari Guyana merayakan ulang tahunnya yang ke-101 di panti jompo Crown Heights di Brooklyn, AS, 6 Maret 2017. REUTERS/Mike Segar
 Bahkan sebelum Covid-19, tantangan yang dihadapi industri pensiun global sudah sangat besar. Meningkatnya harapan hidup berarti setiap individu perlu menabung lebih banyak untuk mendapat masa pensiun yang nyaman.
Tingkat bunga yang rendah selama satu dasawarsa sejak krisis keuangan juga memberi tekanan lebih besar pada sistem pensiun. Ini khususnya berlaku untuk program pensiun dengan “manfaat pasti” di sektor korporasi dan publik, yang menjanjikan pembayaran tertentu untuk para anggotanya.
Krisis virus corona memperparah banyak masalah yang tampaknya sulit diatasi ini. Memperbesar nilai tabungan menjadi semakin sulit bagi banyak orang yang memiliki rekening pensiun perorangan. Tidak hanya Australia yang mengizinkan warganya menghabiskan sebagian dari dana pensiun mereka untuk memenuhi kebutuhan selama krisis, Amerika Serikat juga termasuk di antara negara-negara lain yang memperkenankan atau memudahkan penarikan dana hari tua.
Di saat yang sama, prospek investasi semua jenis rencana pensiun swasta dan perkantoran menjadi lebih rumit. Bank-bank sentral mengungkapkan bahwa nasabah bisa mendapat suku bunga yang sangat rendah secara berkepanjangan karena mereka mencoba mendorong pemulihan ekonomi, sementara serangkaian perusahaan besar (blue chip) dipaksa mengurangi dividen mereka sebagai akibat dari krisis.
“Ini memperburuk tren yang ada untuk sementara waktu,” ujar Mark Wiseman, seorang eksekutif industri terkemuka yang pernah memimpin Dewan Investasi Rencana Pensiun Kanada. “Nilai aset mereka tersungkur dan liabilitas mereka naik dengan tingkat yang lebih rendah. Ini adalah kesialan yang bertubi-tubi.”

Sumber: FT / Ilustrasi: Firdhy Esterina  
Beberapa kesulitan langsung telah diatasi dengan reli pasar saham yang besar sejak April yang mana dipicu oleh intervensi bank sentral yang luar biasa agresif. JPMorgan Asset Management memperkirakan totalnya mencapai sekitar US$ 7triliun secara global. Tetapi banyak analis berpendapat bahwa ini akan mempercepat pengembalian pasar saham, menyuramkan prospek masa depan, dan banyak yang tetap skeptis bahwa kekuatan reli ini dapat…

Keywords: Dana Pensiun
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tillema, Multatuli Fotografi
1994-05-14

Koleksi foto h.f. tillema berharga karena ia memotret segi-segi "buruk" di tanah hindia belanda. tapi…

M
Menggoda Kejujuran Fotografi
1994-02-05

Pameran teknologi merekayasa karya foto, di new york, membuka peluang manipulasi foto hampir tanpa batas.…

K
Kesaksian Sebastiao Salgado
1994-03-19

Fotografer yang doktor ekonomi ini mengabadikan wajah-wajah yang menyumbang pada keuntungan perusahaan, dan mereka hanya…