Kiai Penyokong Hak Asasi

Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-07-25 / Halaman : / Rubrik : LAPSUS / Penulis :


PADA mulanya batin Marzuki Wahid selalu berkecamuk saat mendengar atau membaca kajian mengenai kesetaraan gender. Menurut Marzuki, lahir dan besar di lingkungan pesantren di Cirebon, Jawa Barat, membuat dia terjebak dalam konstruksi sosial tentang derajat laki-laki yang lebih tinggi dari perempuan. Marzuki muda bahkan sempat menganggap hanya laki-laki yang pantas menjadi pemimpin.
Menurut Marzuki, dulu dia merasa kajian gender hanya mengotak-atik ajaran Islam tentang relasi perempuan dan laki-laki. Dia pun menolak keras pembahasan mengenai isu kesetaraan dan keadilan gender. “Saya bilang ini Barat yang mau merusak ajaran Islam,” kata Marzuki kepada Tempo pada Kamis, 16 Juli lalu.
Cara pandang Marzuki terhadap isu gender berubah drastis saat menempuh studi di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, pada pertengahan 1990-an. Kala itu, dia mengikuti satu pelatihan yang digelar organisasi mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. Salah satu pembicaranya adalah perwakilan Lembaga Studi Pengembangan Perempuan dan Anak.
Pelatihan itu membuat Marzuki keranjingan mempelajari literatur soal isu kesetaraan dan keadilan gender, termasuk dari sumber-sumber ajaran Islam. Dia menemukan bahwa topik kajian gender sebenarnya merupakan bagian dari ajaran Islam. “Kesadaran gender juga melekat pada ajaran Islam,” tuturnya. “Bahkan Nabi Muhammad itu seorang feminis sejati.”
Keseriusan Marzuki mempelajari isu gender kini membuatnya menjadi ahli fikih yang memiliki perspektif feminisme. Meski demikian, dia juga kerap dicap perusak ajaran Islam. Stigma itu sudah didapatnya kala menjadi mahasiswa pascasarjana di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, pada 1996-1998.…

Keywords: ToleransiHak Perempuan Hukum Islam
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…