Urgensi Ekosistem Pengetahuan Dan Inovasi
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-08-08 / Halaman : / Rubrik : LAPSUS / Penulis :
INDONESIA mencanangkan visi menjadi negeri adil-makmur dan duduk sebagai salah satu pemimpin dunia di 2045. Kerja keras dilakukan nyaris tanpa henti lima tahun terakhir untuk mewujudkannya. Namun pandemi Covid-19 menerpa. Lebih dari 113 ribu orang dinyatakan positif dan lebih dari 5.000 meninggal, pertumbuhan ekonomi anjlok menjadi minus 5,32 persen, tingkat pengangguran serta kemiskinan melejit, dan resesi menerpa. Wabah ini meluluhlantakkan berbagai capaian pembangunan.
Pagebluk ini juga membuka kenyataan. Fondasi visi Indonesia 2045 rupanya rapuh: pengetahuan tak sungguh terintegrasi dalam kebijakan. Mungkin mau berhati-hati, tapi yang terlihat adalah kegagapan menyikapi pandemi ini. Kebijakan dituduh tidak didasari bukti, sementara komunikasi dan data tak transparan ditambah eksekusi setengah hati di lapangan. Kabar bohong pun merebak menyingkirkan akal sehat. Antara masa bodoh atau frustrasi, publik makin tak peduli saat pemerintah berusaha menyeimbangkan “rem dan gas” kesehatan dan ekonomi.
Akibatnya, di sini pandemi tak terkendali dan jumlah kasus positif terus mendaki. Sementara itu, di luar sana banyak yang mulai berbenah, meski vaksin belum tersedia. Travel bubble dirancang di antara mereka yang bisa mengendalikan wabah untuk mobilitas warganya. Perdagangan barang dan jasa juga kembali berjalan pelan-pelan. Tapi negeri kita tak termasuk. Mereka tak percaya cara kita menangani pandemi. Khawatir tertular lagi. Akibatnya, investasi macet, ekspor-impor terhambat, ekonomi yang sudah terpuruk kian melambat.
Jadi, kalau kita tak segera berbenah diri memperkuat fondasi, visi 2045 itu bisa jadi tinggal mimpi. Fondasi itu adalah ekosistem pengetahuan. Indonesia 2045, dengan hasrat menjadi ekonomi terbesar keempat atau kelima di muka bumi, adalah negeri dengan ekonomi berbasis pengetahuan dan inovasi. Saat itu, kita tak bisa lagi semata mengandalkan jual-beli…
Keywords: Inovasi, Riset, Kebijakan Berbasis Bukti, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…