Nindityo, Tubuh, Dan Gender

Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-08-15 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :


SELAMA pandemi, banyak di antara seniman yang justru menemukan waktu luang untuk memikirkan kembali proses berkaryanya dan menggali ide-ide baru. Seniman kembali mengakrabi studionya, mencoba beragam metode yang berbeda dengan biasanya, justru karena keterbatasan untuk pergi keluar. Proyek Nindityo Adipurnomo terbaru barangkali dapat ditunjuk sebagai salah satu yang lahir selama situasi pandemi ini, berbasis pada kerja studio yang elaboratif.
Nindityo merupakan satu dari sedikit seniman laki-laki yang banyak mengangkat persoalan tubuh dan gender. Salah satu yang barangkali banyak muncul pada awal karier keseniannya adalah seri sanggul dari rotan, yang merupakan kritik sang seniman atas budaya patriarki dalam masyarakat Jawa, dengan sanggul sebagai salah satu metaforanya. Pada tahun ini, Nindityo melahirkan satu proyek seni baru yang cukup provokatif dan, lagi-lagi, berangkat dari kritik atas sistem patriarki dalam peradaban manusia. Judul proyek ini adalah “Investigation on Male/Female Gaze”. 
Proyek ini dipresentasikan secara terbatas sebagai sebuah “studio terbuka”, menggunakan ruang pamer Cemeti - Institute for Art and Society di Yogyakarta untuk memajang karya pada 15 Juli-5 Agustus 2020. Memasuki ruangan, pengunjung dihadapkan pada gambar-gambar cat air di atas kertas, cukup banyak jumlahnya, dengan beragam ukuran, seperti menelusuri lorong panjang.

Selera Cowok karya Nindityo Adipurnomo dalam pameran bertajuk Investigation on Male/Female Gaze, di Ruang Pamer Cemeti, Yogyakarta. Alia Swastika
Nindityo menyebutkan pengunjung yang mendaftar dalam jumlah terbatas ini tidak diajak dalam kerangka menonton pameran, tapi memasuki sebuah ruang setting film. Selama tiga minggu…

Keywords: Seni Rupa
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.