Semesta Prekariat

Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-08-29 / Halaman : / Rubrik : KL / Penulis :


NAMANYA Sis. Sebut saja begitu. Ia lulus S-2 dari sebuah universitas negeri di Jakarta. Pekerjaannya dosen tidak tetap dengan masa kontrak kerja yang berlaku per tahun. Sis punya waktu tiga tahun untuk mengikuti ujian menjadi calon pegawai negeri sipil. Jika lulus, ia diterima menjadi dosen tetap di universitas tempat dia sekarang mengajar.
Di masa pandemi, Sis memasuki kontrak tahun ketiga sebagai dosen tidak tetap. Maka, jika ia gagal dalam tes CPNS tahun ini, sesuai dengan aturan, universitas akan memutus kontraknya. Sis terancam menjadi penganggur, meski punya gelar master di ujung namanya. Di belakang Sis, ada antrean dosen muda baru. Kalau kelak Sis gagal dalam tes, salah satu dari mereka akan menggantikannya dan menjadi dosen tetap.
Hari-hari ini, orang-orang seperti Sis menumpuk dan mengambil komposisi terbesar dalam struktur kelas pekerja di Indonesia.
Dari asal-muasal sektor, kondisi kerja, serta latar belakang kelas menengahnya, Sis sedikit lebih beruntung dibandingkan dengan, misalnya, pekerja sektor informal atau pengemudi ojek aplikasi, yang bekerja dengan mengarungi jalan-jalan dengan penuh risiko. Keduanya disatukan oleh struktur kerja industrial masa kini: hidup tanpa jaminan kepastian kerja, tanpa perlindungan, dan tanpa kepastian pendapatan. Bagi Sis dan kompatriotnya, setiap hari adalah pertaruhan. Masa depan adalah periode pendek per 24 jam. Tanpa kepastian, nyaris mustahil baginya merencanakan masa depan keluarga.
Orang-orang seperti Sis disebut sebagai kaum “prekariat” (precariat, gabungan dua kata bahasa Inggris, precarious [rentan kolaps] dan proletariat). Guy Standing, ekonom University of London, mempopulerkan konsep ini untuk menunjukkan bahwa prekariat adalah “class in the making”: wujudnya belum terbentuk, arah politiknya belum jelas.
Prekariat adalah golongan sosial yang muncul sebagai akibat dari globalisasi neoliberal sejak 1970-an, yang mendorong penerapan kebijakan pasar tenaga kerja yang lentur dan merontokkan pelbagai perlindungan…

Keywords: GoJekTenaga KerjaKetimpangan EkonomiPerlindungan PekerjaPrekariat
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…