Transaksi Janggal Pembelian Sukhoi Di Indonesia Dalam #fincenfiles
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-09-19 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
DIIDENTIFIKASI hanya sebagai “individu yang tampaknya bermukim di Indonesia”, nama pengusaha Sujito Ng disebut sebanyak 26 kali dalam bocoran laporan rahasia milik Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN). Lembaga intelijen keuangan Amerika Serikat ini mendeteksi lalu lintas transfer dana puluhan miliar rupiah yang melibatkan Sujito dengan Rosoboronexport, perusahaan alat pertahanan milik pemerintah Rusia, sepanjang 2011-2013.Transfer fulus dari Rosoboronexport ke Sujito Ng merupakan bagian dari 2.100 dokumen bocoran laporan keuangan mencurigakan yang dikirim perbankan Amerika kepada FinCEN. BuzzFeed News memperoleh salinan dokumen itu, tapi menolak membuka identitas sumber dokumennya. Sebagian terungkap ketika Komite Kongres Amerika menyelidiki dugaan keterlibatan Rusia dalam pendanaan dan aktivitas kampanye Presiden Donald Trump pada Pemilihan Umum 2016 dan sisanya diperoleh dari permohonan informasi ke lembaga penegak hukum lain.BuzzFeed News kemudian membagikan data ini ke International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ). Lembaga jurnalisme investigatif nonprofit yang berbasis di Washington, DC, Amerika, itu kemudian menghimpun lebih dari 400 jurnalis dari 108 media di 88 negara untuk menyelidiki sistem perbankan dan laporan keuangan ilegal sebagaimana terekam dalam bocoran dokumen itu. Tempo adalah satu-satunya media di Indonesia yang terlibat dalam proyek kolaborasi ini.
Sujito Ng, saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi V, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Mei 2012. TEMPO/Imam Sukamto
Bocoran itu sendiri mencakup ribuan transaksi senilai sedikitnya US$ 2 triliun—setara dengan Rp 29.600 triliun—sepanjang 2000-2017. Namun data ini hanya 0,02 persen dari total 12 juta berkas laporan aktivitas keuangan mencurigakan yang diterima FinCEN pada 2011-2017.Meski hanya sekelumit, laporan ini mencerminkan lemahnya sistem pengawasan transaksi mencurigakan di berbagai bank di seluruh dunia. Banyak bank memilih tak mencari tahu dengan lebih detail soal transaksi yang diduga melibatkan pelanggaran hukum.Tentu saja, keberadaan dokumen FinCEN ini semata belum mengindikasikan pelanggaran hukum atau aksi kriminal lain. Namun, kata Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Timur yang juga pakar masalah pencucian uang, Yudi Kristiana, “Setidaknya transaksi janggal merupakan pintu masuk untuk penyelidikan lebih jauh.”Kembali pada Sujito. Bocoran data yang dilihat Tempo menerangkan Rosoboron mencoba mengirim dana ke Sujito setidaknya lewat dua bank asal Amerika Serikat: JPMorgan Chase dan Bank of New York Mellon.Mula-mula Rosoboron mentransfer sekitar US$ 52 ribu—kini senilai Rp 765 juta—ke Sujito pada 28 Oktober 2011. Sebelum masuk ke rekening Sujito di Bank Mandiri cabang Singapura, duit itu diputar ke JSCB International Financial Club di Moskow, Rusia, sebelum sampai ke JPMorgan Chase Bank di New York, Amerika. Transaksi ini dinilai cukup janggal karena rekening bank Sujito di Singapura itu ternyata dikendalikan entitas lain yang berbasis di Swiss.Setelah fulus perdana terkirim ke Sujito, beberapa bulan kemudian, dalam dua kali kesempatan, Rosoboron kembali mengirim duit ke pengusaha yang dikenal memiliki bisnis minuman beralkohol di Jakarta itu. Kali ini jumlahnya bertambah: total US$ 272 ribu—sekitar Rp 4 miliar—dengan pola yang sama. Namun transfer pada 29 Desember 2011 dan 24 Januari 2012 ini gagal. JPMorgan membatalkan transaksi itu. Rupanya, bank itu menemukan ada sanksi pemerintah Amerika kepada Rosoboron terkait dengan dugaan penjualan senjata ke Iran dan Suriah.
Kantor Pusat milik Financial Crimes Enforcement Network, di Virginia, Amerika Serikat, 17 September 2020. Scilla Alecci/ICIJ
Pembatalan itu bukan kisah akhir lalu lintas duit panas buat Sujito. Dokumen FinCEN menyebutkan ada setidaknya 14 transaksi mencurigakan sejak Juli 2011 hingga Januari 2012 senilai US$ 10 juta—sekitar Rp 148 miliar—yang mengaitkan Sujito dengan Rosoboron. Kali ini transfer dilakukan melalui Bank of New York Mellon. Uang itu ditransfer ke tiga perusahaan di Hong Kong melalui sejumlah bank di Moskow serta Hong Kong. Nama perusahaan itu adalah Sin Ching Trading Co, Hong Seng Trading Co, dan New Force Investments Inc Co.Selain itu, Bank of New York Mellon melaporkan tujuh transfer janggal yang terkait dengan Sujito senilai total US$ 4,89 juta—setara dengan Rp 72,5 miliar. Rinciannya, sekitar US$ 4,4 juta dikirim rekening Marvel Link Investment Limited di Swiss ke rekening Sujito di Bank CIMB Niaga. Sisanya dikirim Sujito melalui rekening Shanoy—agen penjualan wiski milik Sujito—di Swiss,…
Keywords: Kementerian Pertahanan, Skandal Korupsi Pembelian Sukhoi, Haji Isam, FinCEN Files, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…