'prank Corona' Dari Pejaten

Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-09-26 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :


MENERIMA hasil swab test pada Selasa sore, 21 Juli lalu, Adi Suryanto kaget bukan kepalang. Tak mengalami gejala apa pun, Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) itu dinyatakan positif terpapar virus corona. Adi menjalani tes usap pada pagi harinya melalui fasilitas mobil polymerase chain reaction atau PCR milik Badan Intelijen Negara yang datang ke kantornya. Tes itu dilakukan setelah satu pegawai LAN meninggal karena terinfeksi Coronavirus Disease 2019 alias Covid-19. “Kami enggak punya anggaran, jadi minta bantuan BIN,” kata Adi kepada Tempo pada Kamis, 24 September lalu. Dari 53 personel LAN yang diperiksa, sebanyak 16 orang dinyatakan positif. Buru-buru Adi mengabarkan status positif itu kepada Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar. Sebab, setelah menjalani uji usap, Adi mengikuti rapat di Istana Wakil Presiden untuk membahas persoalan reformasi birokrasi di kantor itu. Pertemuan yang dipimpin Wakil Presiden Ma’ruf Amin itu dihadiri juga oleh Mohamad Oemar; anggota staf khusus Wakil Presiden, Masduki Baidlowi; dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Bima Haria Wibisana. Adi ikut rapat itu karena sebelumnya menjalani uji cepat dan hasilnya nonreaktif.

Suasana perkantoran Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia di Jakarta, 26 September 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Menurut Adi, berdasarkan rekomendasi dari tim dokter Wakil Presiden, Oemar menyarankan dia menjalani tes usap ulang di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto. Esok harinya, Adi melakukan pemeriksaan ulang. Dia juga memerintahkan 15 pegawai lain yang dinyatakan positif agar menjalani tes serupa sekaligus uji darah di laboratorium. Hasilnya lagi-lagi mengejutkan. “Semuanya negatif dan hasil tes darahnya juga bagus,” kata Adi.
Oemar membenarkan menyarankan Adi menjalani tes PCR ulang. “Itu standard operating procedure,” ujarnya, Jumat, 25 September lalu. Dua pejabat pemerintah menuturkan, kepanikan meledak di lingkungan Istana Wakil Presiden setelah Adi melaporkan positif corona. Menurut keduanya, jadwal rapat Wakil Presiden Ma’ruf Amin keesokan harinya, Rabu, 22 Juli, dibatalkan. Esok paginya, di Istana Wakil Presiden digelar tes PCR. Hasilnya, penghuni kantor Istana Wakil Presiden negatif Covid-19, termasuk Ma’ruf Amin. Penelusuran Tempo menunjukkan ketidakakuratan tes usap yang digelar BIN juga terjadi di tempat lain. Sabrina, bukan nama sebenarnya, mengakui mengikuti swab test di salah satu instansi pemerintah di Jakarta pada awal Agustus lalu. Sehari kemudian, dia mendapat dua lembar surat berlogo BIN. Diteken Kepala Poliklinik BIN Sri Wulandari, surat itu menyatakan Sabrina positif terjangkit corona.



Keywords: Virus CoronaCovid-19Badan Intelijen NegaraSwab Test BIN
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…