Marang
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-10-10 / Halaman : / Rubrik : CTP / Penulis :
BEGINILAH kita memandang hal ihwal dunia: “Seperti mimpi, gelembung udara, ilusi, bayang-bayang, seperti bintang jatuh, tetes embun dan kilat petir.” — Sutra Vajra Prajna Paramita
Sejak pukul 14, selama 10 jam, kita bersama papan tulis, kapur, dan annica: Perupa Ugo Untoro menggambar.
Sebelumnya, sebuah undangan digital beredar, menjelaskan:
Melalui proyek menggambar secara langsung di atas sepuluh papan tulis selama sepuluh jam, Ugo Untoro memberikan penghormatannya pada apa yang disebutnya sebagai kesementaraan.
Di layar komputer, kita bisa lihat ia menggoreskan kapur di bidang yang hitam itu. Gambar-gambar muncul: siluet, bayang-bayang sosok dalam kabut dan garis dalam gelap. Kemudian—seperti yang selalu terjadi di papan tulis sejak kita duduk di kelas di sekolah dasar—semua itu terhapus, kalaupun tak dihapus.
Kapur itu sendiri, dengan debu yang beterbangan, dan makin lama makin susut ketika digoreskan, bukan benda permanen. Juga papan-papan tulis itu; mereka hanya hadir selama Ugo mengguratkan sesuatu. Sebelum dan setelah itu, mereka di luar perspektif kita.
Kesementaraan—atau yang oleh sebagian orang ditafsirkan sebagai annica, sebuah konsep Buddhisme—menyentuh kita hampir separuh hari tanggal 26…
Keywords: Goenawan Mohamad, Catatan Pinggir, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Xu
1994-05-14Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…
Zlata
1994-04-16Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…
Zhirinovsky
1994-02-05Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…