Saya Tidak Paham Logistik
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-10-24 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
NAMA Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purnawirawan) Moeldoko tertera dalam catatan penerima uang dari PT Dirgantara Indonesia yang dialirkan perusahaan rekanan. Catatan itu menyebutkan Moeldoko menerima Rp 1 miliar saat menjabat Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. Kepada Tempo, dalam wawancara lewat konferensi video pada Jumat, 23 Oktober lalu, Moeldoko menyanggah isi catatan tersebut.
Catatan perusahaan mitra PT Dirgantara menuliskan Anda menerima Rp 1 miliar saat menjabat KSAD. Tanggapan Anda?
Saya pikir enggak benar. Tahun pengadaannya itu pada 2011 (pengadaan empat helikopter Bell 412EP untuk TNI Angkatan Darat—red.). Saat itu, saya masih menjadi Panglima Kodam Siliwangi atau Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional. Dengan waktu yang hanya tiga bulan itu, saya merasakan sebagai kepala staf lebih (mengurusi) ke pembinaan. Dari awal sebagai komandan dan panglima lebih ke pembinaan. Urusan logistik, saya tidak paham.
(Menurut sumber Tempo, meski tahun pengadaannya telah lewat, pelunasannya…
Keywords: KPK, PT Dirgantara Indonesia, Moeldoko, Suap PT Dirgantara Indonesia, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…