Amir

Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-10-31 / Halaman : / Rubrik : CTP / Penulis :


PENYAIR Amir Hamzah meninggalkan kampung halamannya dengan kapal Plancus menuju Batavia—dan menulis satu sajak yang tak bagus:
Tinggallah tuan, tinggallah bunda Tanah airku Sumatera rayaAnakda berangkat ke pulau Jawa Memungut bunga suntingan kepala 
Sajak ini mungkin ditulis pada 1927. Kita bisa merasakan keteraturan yang lazim pada syair Melayu lama: satu bait terdiri atas empat larik; ritme bergerak di semua larik yang tiap kali terdiri atas pasangan lima-enam suku kata: Ting-gal-lah tu-an, ta-nah-air-ku, Su-ma-tra ra-ya…. Tiap baris berakhir dengan rima “a”.
Rapi. Tak ada kejutan. Tak ada yang membuat kita tersentak oleh yang tak terduga, sesuatu yang baru. Frasa “bunga suntingan kepala”, (kiasan untuk ilmu pengetahuan), mungkin belum pernah dipakai sebelumnya, tapi kata “bunga” dan “suntingan” sudah terlalu biasa dalam puisi lama. Dengan kata lain: ini sajak yang tak segar.
Tapi beberapa tahun kemudian, sajak-sajak yang lebih segar, lebih intens, lebih bergejolak, menerabas apa yang tertib dan lazim. Tak ada lagi repetisi jumlah suku kata, tak ada bunyi yang jinak dan pasti: tiap suku menggaungkan ekspresi tersendiri:
Habis kikisSegala cintaku hilang terbangPulang kembali aku padamuSeperti dulu
Dalam sajak ini, juga sajak Amir…

Keywords: Catatan Pinggir
Rp. 15.000

Foto Terkait


Artikel Majalah Text Lainnya

X
Xu
1994-05-14

Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…

Z
Zlata
1994-04-16

Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…

Z
Zhirinovsky
1994-02-05

Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…