Jejak Tentara Di Kandang Babi
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-10-31 / Halaman : / Rubrik : NAS / Penulis :
DIGELAR di sebuah hotel di Tanah Abang, Jakarta Pusat, rapat pleno Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya mendadak tegang pada Ahad tengah malam, 18 Oktober lalu. Dua anggota tim yang hadir berdebat ihwal pelaku yang menganiaya pendeta Yeremia Zanambani, yang tewas di Distrik Hitadipa, Intan Jaya, Papua, pada 19 September lalu.
Ketua TGPF Benny Mamoto mengakui ada perdebatan dalam rapat itu. Mantan Deputi Pemberantasan Narkotika Badan Narkotika Nasional itu menilai perdebatan dalam membuat evaluasi dan analisis tersebut wajar terjadi. Apalagi 18 anggota tim datang dari berbagai kalangan dan bebas menggali informasi di lapangan. “Yang dirumuskan harus disepakati bersama karena semua anggota tanda tangan,” ujar Benny kepada Tempo pada Kamis, 29 Oktober lalu.
Dua orang yang menghadiri forum itu bercerita, seorang petinggi Badan Intelijen Negara berkukuh Yeremia tewas karena diberondong peluru kelompok kriminal bersenjata. Menurut keduanya, anggota TGPF yang berprofesi sebagai ahli hukum menilai dalil itu tak sesuai dengan fakta yang ditemukan tim. Pakar itu menyebutkan vegetasi di sekeliling kandang tak rimbun sehingga memudahkan tentara memergoki musuh yang bersembunyi. Apalagi sedikitnya 16 lubang peluru di dinding kayu kandang babi menukik ke jurang yang persis di samping kandang, bukan mengarah ke bukit yang dicurigai menjadi lokasi persembunyian kelompok bersenjata.
Deputi Komunikasi dan Informasi Badan Intelijen Negara Wawan Hari Purwanto tak mengetahui soal perdebatan tersebut. Namun dia mengatakan anggota BIN berkontribusi untuk mengungkap data dan fakta berdasarkan temuan di tempat kejadian. “Penyelidikan masih terus berlangsung,” kata Wawan.
Rapat tim pencari fakta berakhir menjelang Senin subuh, 19 Oktober lalu. Mencermati sejumlah bukti dan pengakuan lebih dari 20 saksi, tim menyimpulkan personel Tentara Nasional Indonesia diduga menganiaya pendeta Yeremia. Namun mereka juga menambahkan kemungkinan keterlibatan pihak…
Keywords: Kabupaten Intan Jaya, Tentara Nasional Indonesia | TNI, Mahfud Md, Badan Intelijen Negara, Yeremia Zanambani, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?