Billie
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-11-14 / Halaman : / Rubrik : CTP / Penulis :
MENUNGGU film The United States vs. Billie Holiday, sebuah doku-drama dengan sutradara Lee Daniels.
BISAKAH musik meledak marah, juga dari laring orang hitam? Rasanya tidak. Dan ternyata memang tidak—juga ketika Billie Holiday, dalam hidupnya yang getir, menyanyi dari klub ke klub di Amerika tahun 1930-an.
Di tiap lagu yang dibawakan perempuan penyanyi ini, kemarahan seperti menyembunyikan diri di pita suara. Lebih tua tapi juga lebih muda ketimbang umurnya (terentang pendek antara 1915 dan 1959), sejarah yang membentuk Billie Holiday seperti lumpur yang seret mengalir.
Apa sebenarnya yang benar-benar berubah sejak negro pertama digantung beramai-ramai orang putih di abad ke-19, sampai dengan ketika “Strange Fruit” dinyanyikan Billie di Café Society di Greenwich Village, New York, di tahun 1938? Kita ingat, Billie menyanyi tentang tubuh-tubuh hitam yang berayun-ayun digantung di dahan poplar—bayangan yang datang lagi di tahun ini, ketika George Floyd mati dicekik polisi di jalan.
Apa sebenarnya yang berubah?
Seseorang pernah mengatakan, Billie Holiday menanggungkan “penyakit yang tak dapat disembuhkan”: ia dilahirkan sebagai orang hitam di masyarakat…
Keywords: Goenawan Mohamad, Catatan Pinggir, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Xu
1994-05-14Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…
Zlata
1994-04-16Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…
Zhirinovsky
1994-02-05Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…