Tangan Pejaten Di Sari' Sittin
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-11-14 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
MENGUMPULKAN sejumlah menteri di kantornya pada Senin, 9 November lalu, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Mahmoddin memimpin rapat yang hanya memiliki satu agenda, yaitu sikap pemerintah menghadapi kepulangan pentolan Front Pembela Islam, Muhammad Rizieq bin Hussein Syihab, dari Arab Saudi.
Hadir dalam pertemuan itu Kepala Kepolisian RI Jenderal Idham Azis, Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Hadi Tjahjanto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan. Mahfud menuturkan, kesimpulan dari rapat tersebut adalah membiarkan Rizieq pulang dan dijemput oleh para pendukungnya. “Pengamanan dilakukan secara biasa dan tak boleh represif,” ujarnya pada Selasa, 10 November lalu.
Seorang pejabat yang mengetahui isi pertemuan tersebut bercerita, rapat itu digelar setelah pemerintah mendapatkan informasi bahwa Rizieq benar-benar akan pulang ke Indonesia. Sebelumnya, sejumlah pejabat bidang politik, hukum, dan keamanan menerima informasi bahwa Rizieq belum bisa pulang setelah lebih dari tiga setengah tahun tinggal di Saudi. Kalaupun pulang, Rizieq dianggap dideportasi oleh pemerintah Saudi.
Massa dari berbagai daerah memadati akses tol guna menjemput Imam Besar FPI Rizieq Shihab di Tangerang, Banten, 10 November 2020. ANTARA/Muhammad Iqbal
Awal November lalu, Mahfud juga menggelar pertemuan dengan sejumlah menteri. Pejabat yang mengetahui pertemuan tersebut mengatakan Mahfud meminta penegak hukum tak mencari-cari kesalahan Rizieq agar tidak menimbulkan kegaduhan atau membesarkan sosok Rizieq. Pemerintah tak ingin ada aksi massa yang lebih banyak setelah demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja. Namun, jika memang ada masalah hukum, Mahfud mempersilakan penegak hukum bergerak.
Kepulangan Rizieq juga dibahas dalam rapat kabinet terbatas di Istana pada awal November lalu. Menurut dua pejabat pemerintah yang mengetahui isi pertemuan itu, Badan Intelijen Negara menyampaikan bahwa massa penjemput Rizieq hanya sekitar 10 ribu orang. Prediksi itu meleset jauh. Mengacu pada pengecekan secara online melalui situs mapchecking.com, untuk penjemput Rizieq di Terminal 3 Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, dengan luas 25.669 meter persegi, diperkirakan ada 51 ribu orang. Jumlah itu belum termasuk massa yang berada di jalan tol menuju bandara sepanjang 7 kilometer. Kemacetan panjang terjadi berjam-jam dan 118 penerbangan tertunda.
Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Hari Purwanto tak…
Keywords: Front Pembela Islam | FPI, FPI, Rizieq Syihab, Badan Intelijen Negara, Budi Gunawan, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…