Secercah Asa Di Distrik Kowloon
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-11-21 / Halaman : / Rubrik : INT / Penulis :
Diberhentikan empat orang, malah mundur lima belas orang. Itulah yang terjadi dua pekan lalu di parlemen Hong Kong. Menggunakan aturan baru yang direstui pemerintah Cina pada Rabu, 11 November lalu, otoritas Hong Kong memberhentikan Alvin Yeung, Kwok-Ka-ki, Dennis Kwok, dan Kenneth Leung dari badan legislatif wilayah otonomi khusus itu. Mereka berempat dinilai berkhianat karena meminta dukungan pemerintah negara asing untuk memberikan sanksi terhadap Cina dan Hong Kong yang kerap merilis kebijakan antidemokrasi. Keempat anggota parlemen yang diberhentikan itu sebenarnya tergolong kelompok moderat. Mereka tak pernah menyatakan mendukung kemerdekaan Hong Kong dari Cina. Meski demikian, mereka terang-terangan membela gerakan prodemokrasi di Hong Kong. “Jika memperjuangkan demokrasi berujung pada pemecatan, ini adalah sebuah kehormatan bagiku,” ujar Dennis Kwok. Pemberhentian para legislator itu memicu protes keras dari kubu prodemokrasi di dalam parlemen yang seharusnya beranggotakan 70 orang. Sehari kemudian, semua legislator prodemokrasi yang tersisa, total 15 orang, sontak menyatakan mundur. Dengan begitu, kini tak ada lagi suara oposisi di parlemen Hong Kong. Namun aksi mundur ini tak membuat Beijing bergeming. Pada Rabu pekan lalu, 18 November, tiga mantan anggota parlemen Hong Kong juga ditangkap polisi, dengan tuduhan membuat onar dalam sidang legislatif pada Mei dan Juni lalu. Ted Hui, Eddie Chu, dan Raymond Chan dijerat menggunakan aturan yang sama dengan Alvin Yeung dkk.
Mantan anggota parlemen Ted Hui Chi-fung, Raymond Chan Chi-chuen dan Eddie Chu Ho berunjuk rasa di depan Pengadilan Magistrat Kowloon Barat, Hongkong, 19 November lalu. Reuters/Lam Yik
Pada Mei lalu, saat masih menjadi anggota parlemen Hong Kong, Ted Hui membawa tanaman busuk ke ruang pertemuan parlemen. Dia ingin menunjukkan tanaman itu sebagai simbol rusaknya demokrasi di negerinya. Ted dijegal sejumlah petugas keamanan ketika hendak menendang tanaman itu ke wajah ketua parlemen. Belakangan dia didenda karena aksinya tersebut. Kini, dengan aturan baru, Ted terancam dibui. Ted, Eddie, dan Raymond dikenal sebagai trio anggota parlemen prodemokrasi yang kerap berbuat ekstrem untuk menyampaikan pendapatnya. Pada Juni lalu, mereka memprotes pembahasan…
Keywords: Hong Kong, Cina | Pemerintah Cina, Ancaman terhadap Demokrasi, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…