Garda Partai Di Suap Benur

Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-11-28 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :


SAAT Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo masih di angkasa, petugas Komisi Pemberantasan Korupsi sudah berkerubung di Terminal Kedatangan Internasional 3U Bandar Udara Soekarno-Hatta, Banten. Pada pukul 23.00, Selasa, 24 November lalu, itu, tim KPK yang terbagi dalam lima kelompok berpencar. Empat orang menanti di garbarata, empat lainnya di tangga bawahnya, tiga orang berjaga di ruang tunggu VIP, dan sisanya memantau area luar gedung terminal.
Sesuai dengan jadwal, pesawat ANA Air NH835 dari San Francisco, Amerika Serikat, yang sempat transit di Narita, Jepang, itu mendarat pukul 23.50. Setelah pintu pesawat dibuka, penumpang VIP, yaitu Menteri Edhy dan 12 anggota rombongannya, keluar pertama. Empat pegawai KPK yang sedari tadi menanti di garbarata langsung menyambutnya. Tanpa kegaduhan, Edhy dan istrinya yang juga anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Iis Rosita Dewi; Staf Khusus Menteri Safri Muis; dua direktur jenderal; serta lima pegawai Kementerian Kelautan digiring ke sebuah ruangan di dekat Gate 5 keberangkatan.

Petugas menunjukkan barang bukti berupa kartu ATM dan jam tangan dalam penangkapan Menteri Edhy Prabowo di gedung KPK , Jakarta, Rabu, 25 November 2020. Tempo/Muhammad Hidayat
“Para pihak kemudian dibawa ke Gedung Merah Putih pukul 01.23 untuk pemeriksaan,” kata Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango pada Rabu, 25 November lalu. Sisa rombongan, yakni anggota Komisi VI DPR dari Gerindra, Mohamad Hekal, serta Pembina Pemangku Kepentingan dan Kebijakan Publik Kementerian Kelautan Ali Mochtar Ngabalin, tak ikut diangkut.
Pada saat hampir bersamaan, sebuah mobil boks dan sebuah mobil lain yang dikendarai pengawal Edhy merapat ke lambung pesawat untuk mengambil bagasi. Mengetahui hal itu, petugas lembaga antikorupsi buru-buru mencegah dan langsung memboyong 31 koper yang di antaranya bermerek Louis Vuitton dan Tumi tersebut.
Edhy dan rombongan bertolak ke Amerika Serikat pada 20 November lalu untuk mengunjungi, antara lain, Oceanic Institute of Hawaii Pacific University di Hawaii. Di sana, Edhy melihat cara budi daya udang vaname yang akan ditiru Indonesia. Menurut seorang narasumber yang mengetahui perjalanan Edhy, kunjungan resmi sebenarnya singkat saja. Sebagian besar waktu dihabiskan Edhy dan rombongan untuk menikmati suasana Black Friday, momentum toko-toko mengobral diskon seusai perayaan Thanksgiving.
Pada hari pertama, Edhy dan Iis pelesiran ke Pantai Waikiki. Di sana mereka membeli sejumlah koper Tumi, yang harga sebuahnya US$ 600 atau sekitar Rp 8,4…

Keywords: Partai Gerakan Indonesia Raya | GerindraPrabowo SubiantoEdhy PrabowoEkspor Benur
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…