Sungai Itu Telah Kembali Ke Lautan
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-12-12 / Halaman : / Rubrik : OBI / Penulis :
SORE itu gerimis tak henti-hentinya turun. Untuk kesekian kalinya telepon berdering, tanda update kondisi Gunawan Wiradi yang sedang dirawat di Rumah Sakit Mulia, Jalan Raya Pajajaran, Bogor, Jawa Barat. “Mas, mobil ambulans sudah dapat,” kata seorang pegiat Sajogyo Institute. Alhamdulillah, rencana memindahkan Pak Wiradi ke Bogor Senior Hospital yang fasilitasnya lebih lengkap akan segera kami lakukan. Saya bersiap diri.
Belum lima menit berselang, telepon berdering lagi, mengabarkan Pak GWR—demikian ia biasa disapa—berpulang ke hadirat Ilahi. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Hari itu Senin, 30 November 2020, sekitar pukul 19.35 WIB. Diniharinya, kami mengiringi jenazah Pak GWR ke persemayaman terakhir di Pasarean Ageng Manang, Desa Manang, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, tempat terakhir yang sejak jauh hari dia wasiatkan.
Saya mengenal Pak GWR sejak bergiat di Sajogyo Institute pada 2007. Saya termasuk generasi cucu atau mungkin cicit. Saat itu dua guru agraria-perdesaan “Mazhab Bogor”, yakni Profesor Sajogyo dan Profesor Sediono M.P. Tjondronegoro, masih sehat. Hanya Profesor Pudjiwati Sajogyo yang telah wafat. Memahami bingkai pemikiran dan legacy keilmuan Pak GWR yang populer sebagai tokoh pemikir dan pejuang reforma agraria Indonesia, lingkar epistemic community-nya di kelompok “Mazhab Bogor” ini sulit dilepaskan.
Mereka dikenal sebagai peletak dasar keilmuan sosiologi perdesaan dan studi agraria di Indonesia yang setia kepada tradisi ilmu sosial kritis. Fokus utamanya pada persoalan dinamika kelompok terlemah dan termiskin di perdesaan. Prinsip dasarnya: ilmu tidak pernah bebas nilai. Sebab, ilmu…
Keywords: IPB, Reforma Agraria, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…