Timang-timang Pengganti Gas Melon
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-12-12 / Halaman : / Rubrik : EB / Penulis :
SEKRETARIAT Jenderal Dewan Energi Nasional tengah menunggu undangan dari kantor Kementerian Sekretariat Negara. Tim internal Dewan Energi telah merampungkan pembahasan peta jalan energi nasional yang perlu segera dibahas bersama Presiden Joko Widodo sebagai ketua lembaga tersebut. Rancangan peta jalan itu juga memuat beberapa opsi penyelesaian masalah lonjakan angka penggunaan elpiji rumah tangga. “Sudah ada draf final grand strategy energi kita ke depan,” kata Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Djoko Siswanto, Rabu, 9 Desember lalu.
Rencananya, hasil pembahasan tim internal Dewan Energi dibahas di tingkat kementerian untuk selanjutnya dipresentasikan kepada Presiden Jokowi.
Dewan Energi Nasional (DEN) beranggotakan tujuh menteri, yakni Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Perhubungan, Menteri Perindustrian, Menteri Pertanian, Menteri Riset dan Teknologi, serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Bersama mereka, ada delapan anggota dari unsur pemangku kepentingan. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menjadi Ketua Harian DEN.
Sesuai dengan ketentuan, DEN semestinya menggelar sidang paripurna secara berkala, sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun, atau sewaktu-waktu jika diperlukan. Namun terakhir kali sidang paripurna terlaksana pada 2017. Sidang tak kunjung digelar lagi setelah lembaga ini terbelit masalah seleksi calon anggota dari unsur pemangku kepentingan yang berlarut-larut. Belakangan, pada November lalu, Dewan Perwakilan Rakyat akhirnya memilih anggota baru setelah menggelar uji kelayakan dan kepatutan.
Tapi ada persoalan baru. Hingga akhir pekan lalu, Presiden Jokowi belum juga melantik delapan anggota anyar tersebut. “Anggota DEN-nya kan belum ada. Ya enggak sah (rapatnya) tanpa anggota,” tutur Djoko. Ia berandai-andai, jika anggota baru DEN dilantik pekan ini, rapat bersama Presiden bisa digelar pekan berikutnya.
Sebenarnya perumusan grand strategy energi nasional adalah permintaan Presiden. Jokowi menginginkan ada produk pengganti elpiji yang volume konsumsinya meningkat, tapi sebagian besar kebutuhannya harus dipenuhi dari negara lain.
Jokowi sudah lama mendorong program penghiliran produk batu bara menjadi dimetil eter (DME). Hasil gasifikasi batu bara ini bisa menjadi pengganti atau bahan campuran elpiji. Dengan begitu, impor elpiji, yang selama ini jadi biang kerok defisit neraca perdagangan minyak dan gas bumi, bisa ditekan. “DME yang sangat penting, sebagai substitusi elpiji,” ujar Jokowi dalam rapat kabinet di Istana Bogor, 23 Oktober lalu.
Sedangkan dalam grand strategy energi nasional, DEN juga menggagas berbagai alternatif solusi. Penggunaan kompor listrik induksi, misalnya, akan menjadi opsi jangka pendek. Langkah awal sudah dimulai lewat PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), yang menggeber program sejuta kompor induksi dalam waktu setahun ke depan. Guna menyokong opsi ini pula pemerintah sedang mempertimbangkan kemungkinan mengalihkan dana subsidi elpiji…
Keywords: Gas Elpiji, 
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…