Yang Bekerja Tanpa Jeda

Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-12-26 / Halaman : / Rubrik : LAPSUS / Penulis :


KEPADATAN aktivitas Andani Eka Putra selaku Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas tak berubah banyak, meski pandemi sudah memasuki bulan ke-10. Pagi hari, ia berkantor di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas di Kelurahan Limau Manis, Padang, Sumatera Barat, sebagai direktur umum dan sumber daya. Siang harinya, pria kelahiran 48 tahun lalu itu berada di laboratorium kampus yang menjadi rujukan utama pengetesan sampel Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Sumatera Barat.
Kesibukan Andani juga berlanjut di rumah. Selepas magrib, ia biasa membaca hasil pemeriksaan sampel tes usap polymerase chain reaction dari laboratorium untuk diverifikasi. Aktivitas itu berlangsung sampai pukul 12 malam. Andani lalu tidur dan bangun pada pukul 3 pagi untuk mengulangi pekerjaan verifikasi hasil pemeriksaan yang menjadi tanggung jawabnya seorang diri. Hasil itulah yang pada pukul 6 pagi ia laporkan ke Gubernur Sumatera Barat. Ia mengaku tak menghitung lamanya ia bekerja setiap hari. Tapi, “Saya tidur hanya tiga jam sehari,” ucapnya, Senin, 14 Desember lalu.
Dalam tahap penanganan Covid-19, para petugas pengambil sampel dan pengetesan di laboratorium merupakan pasukan di garda terdepan. Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyatakan peran penting pengetesan ini. “Testing itu untuk mengetahui siapa yang positif supaya disembuhkan. Yang tanpa gejala langsung isolasi mandiri. Ini bagian dari upaya memutus rantai penularan,” tutur Wiku.

dr Andani Eka Putra./Tempo/Febriyanti
Hasil pengetesan, baik dari laboratorium kesehatan daerah yang kemudian disetorkan ke dinas kesehatan maupun dari kepala daerah, dikumpulkan secara nasional di Jakarta. Masyarakat mengetahui data situasi harian itu ketika diumumkan oleh Satgas Penanganan Covid-19 atau melalui laman covid19.go.id. Wiku mengakui bahwa kadang-kadang ada data yang tidak sama antara pusat dan daerah karena sistem yang belum sinkron.
Di awal masa pandemi, pengetesan Covid-19 hanya dilakukan di jaringan laboratorium milik Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan. Namun jumlah laboratoriumnya terbatas dan tak lagi memadai saat jumlah kasus terus bertambah setelah kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret lalu. Menurut pegiat Lapor Covid, Ahmad Arif, laboratorium lain dilibatkan dalam pengetesan setelah laboratorium jaringan Kementerian Kesehatan mulai kewalahan.
Di Sumatera Barat, pengetesan sampel awalnya dilakukan di laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Kabupaten Agam. Hasil tesnya cukup lama untuk bisa diketahui. Andani lantas memberi masukan kepada Gubernur Irwan Prayitno agar pemeriksaan bisa dilakukan di laboratoriumnya. Gubernur mendukung ide itu dan menyampaikan kepada Kementerian Kesehatan. Persetujuan pun diberikan sehingga laboratorium Universitas Andalas mulai melakukan pengetesan sejak 25 Maret lalu.
Petugas di Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas bekerja dari pukul 05.30 pagi sampai pukul 04.00 pagi berikutnya, dibagi dalam tiga sif. Setiap petugas wajib memakai alat pelindung diri selama enam-tujuh jam sehari. “Saat itu, tidak ada jaminan mengenai honor yang mereka terima. Mereka mengatakan bekerja dengan ikhlas,” ucap…

Keywords: Vaksin Covid-19Tokoh Tempo
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…