Melawan Wabah Dengan Data
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-12-26 / Halaman : / Rubrik : LAPSUS / Penulis :
MELALUI aplikasi Skype, Pandu Riono beserta lima anggota timnya menggelar rapat evaluasi mingguan mengenai situasi pandemi di Jakarta dan Kota Tangerang. Bada isya pada awal Desember lalu, tim epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia itu juga membahas penyempurnaan laporan pemodelan pandemi nasional dan enam provinsi. “Kami juga sedang persiapan survei serologi untuk Jakarta,” ujar Pandu pada Senin, 14 Desember lalu.
Salah satu anggota melaporkan analisis data Kota Tanggerang. Yang lain melaporkan analisis data DKI Jakarta. Pandu mengecek satu per satu. Data tersebut mereka terima dari pemerintah daerah. “Bila diperlukan, kami disuplai data surveilans setiap hari,” ucapnya. Setiap hari pula Pandu dan tim mengecek kelengkapan variabel, tanggal on set, atau tanggal pengambilan uji usap dan hasil laboratoriumnya. “Karena kami perlu membuat kurva pandemi,” tuturnya. Tim epidemiolog UI menggunakan aplikasi Stata dan Tableau untuk menganalisis data-data tadi.
Rapat dengan agenda yang padat ini menjadi kegiatan sehari-hari Pandu dan timnya sejak pandemi Covid-19 menyeruak pada Maret lalu. Semula, tim Pandu di Fakultas Kesehatan Masyarakat UI hanya empat orang termasuk dirinya. Seiring dengan berjalannya waktu, anggota tim bertambah dua orang karena pekerjaan menumpuk.
Secara berkala sejak awal Maret lalu, Pandu dan tim mempresentasikan hasil analisis situasi pandemi ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kantor Staf Presiden. Mereka memberikan masukan dan prediksi soal situasi pandemi bulan mendatang.
Pandu sebenarnya tak begitu kaget pandemi corona terjadi di Indonesia. Ia sudah mendengar datangnya wabah itu sejak mengikuti konferensi di Thailand pada awal Februari lalu. Negeri Gajah Putih waktu itu sudah bersiap dengan melatih para tenaga medisnya menghadapi pandemi dan menyediakan kamar khusus pasien. Pandu dan peserta konferensi diajak berkunjung ke sejumlah rumah sakit daerah di Thailand. “Saat balik ke Indonesia, kondisi di sini seperti tidak terjadi apa-apa,” ujarnya. “Saya kaget.”
Meski demikian, Pandu tetap memantau kemungkinan virus masuk ke Tanah Air. Sejak mendengar penyakit ini mewabah di Wuhan, Cina, pada Desember lalu, Pandu sudah menduga bakal meluas ke berbagai negara, termasuk Indonesia. “Pemerintah berkali-kali bilang corona tidak masuk ke Indonesia,” tuturnya.
Berkali-kali ia mengungkapkan pendapatnya melalui akun Twitter tapi kerap dianggap hoaks. Ia juga mengkritik langkah pemerintah dalam menyikapi pandemi. Belakangan, kritik Pandu berbuah pembungkaman. Selain dicaci-maki sejumlah warganet, akun Twitternya…
Keywords: Virus Corona, Covid-19, Tokoh Tempo, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…