Publik Tak Lagi Bersembunyi Di Belakang Kami
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-01-02 / Halaman : / Rubrik : WAW / Penulis :
LIMA tahun menjabat komisioner Ombudsman Republik Indonesia, Alamsyah Saragih memutuskan purnatugas. Ia tidak ikut mendaftarkan diri ketika seleksi penerimaan komisioner Ombudsman periode 2021-2026 dibuka beberapa bulan lalu. “Saya memang ingin all-out dan tidak mau lanjut lagi karena saya yakin, meskipun lulus uji kompetensi, orang-orang belum tentu happy dengan saya,” kata Alamsyah, 54 tahun, dalam wawancara khusus dengan Tempo di kantornya, Rabu, 23 Desember lalu.
Menjelang demisioner pada akhir Januari nanti, Alamsyah masih sibuk mengisi berbagai acara diskusi. Ia juga sedang menyelesaikan laporan akhir hasil pemeriksaan sejumlah kasus, antara lain rangkap jabatan komisaris badan usaha milik negara serta perkara ekspor benih lobster yang menyeret mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo. Dalam kasus ekspor benur, Alamsyah memimpin tim untuk mendalami rantai pasok dan melihat potensi maladministrasi di setiap mata rantai.
Mengampu sektor ekonomi di Ombudsman, Alamsyah menangani sederet kasus yang menyedot perhatian publik. Dalam menyampaikan temuannya, ia tidak jarang bersitegang dengan menteri atau petinggi instansi pemerintah. Ketika menelusuri program cetak sawah, misalnya, Alamsyah terlibat adu mulut dengan Panglima Tentara Nasional Indonesia saat itu, Jenderal Gatot Nurmantyo. Ia juga pernah bersitegang dengan salah seorang mantan Menteri Pertanian. “Kasus-kasus yang saya tangani sering kali karakternya eksplosif. Itu memang pilihan strategi,” ujar Alamsyah.
Kepada wartawan Tempo, Mahardika Satria Hadi dan Nur Alfiyah, Alamsyah menceritakan kasus-kasus yang pernah ia tangani, peran Ombudsman yang makin dikenal publik, juga tantangan yang dihadapi komisioner Ombudsman selanjutnya. Wawancara dilengkapi dengan perbincangan melalui aplikasi WhatsApp, Kamis, 31 Desember lalu.
Bagaimana evaluasi Ombudsman terhadap pelayanan publik dalam lima tahun terakhir?
Laporan kami berkembang menjadi lebih banyak layanan konsultasi. Jumlahnya mencapai 30 persen. Banyak kasusnya di perwakilan kami di daerah. Konsultasi itu masyarakat bertanya apa yang harus dilakukan, siapa pihak yang dihubungi, lalu diselesaikan sendiri dan direspons dan diselesaikan oleh pihak tersebut. Itu salah satu ukuran pengaruh kami naik. Publik tidak lagi melapor dan bersembunyi di belakang Ombudsman. Mereka makin paham. Yang penting ada garansi karena sudah berbicara dengan kami. Di sisi pemerintah, kami sudah banyak memiliki narahubung yang merespons cepat pengaduan warga.
Apakah rekomendasi yang dikeluarkan Ombudsman dijalankan?
Lebih dari 80 persen rekomendasi kami dijalankan. Terkadang ada beberapa kementerian ingin agar hal tertentu justru masuk rekomendasi Ombudsman supaya mereka mempunyai dasar administratif untuk bertindak lebih afdal. Rekomendasi yang kami keluarkan sangat sedikit. Kebanyakan laporan selesai dalam proses pemeriksaan, mediasi, konsiliasi. Kami mendorong itu.
Jika rekomendasi Ombudsman tidak dijalankan, apa konsekuensinya?
Sanksi administratif yang dijatuhkan atasannya sendiri. Kami yang akan mengejar atasannya. Dalam rekomendasi Ombudsman kadang ada fakta-fakta yang kalau tidak dijalankan harus kami publikasikan. Itu yang biasanya membuat para menteri atau pejabat sungkan. Lebih baik dicari jalan keluarnya. Kami terkadang juga menggunakan pengaruh atau determinasi lewat media untuk layanan publik yang jarang dilaporkan masyarakat tapi menyangkut hajat hidup orang banyak.
Contohnya seperti apa?
Misalnya pertanian. Petani sangat sedikit laporannya ke Ombudsman, tapi masalah di sektor pertanian sangat banyak. Contohnya keberatan petani tentang pupuk, impor beras, harga unggas yang kemarin sering jatuh, harga cabai, dan pembagian alat mesin pertanian yang menurut mereka justru tuan tanah yang…
Keywords: Asuransi, Bagi-bagi Komisaris BUMN, Ombudsman, ekspor benih lobster, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…