Kesengsem Ambisi Raja Nikel
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-01-09 / Halaman : / Rubrik : EB / Penulis :
MUHAMMAD Ikhsan Asaad selalu bungah setiap kali membahas kendaraan listrik berbasis baterai. Dalam bayangan Ikhsan, Direktur Mega Proyek PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), kendaraan listrik adalah pengubah permainan. “Masa depan bangsa kita ada di sini,” kata Ikhsan di kantor pusat PLN, Jakarta, Rabu, 6 Januari lalu.
Kendaraan listrik juga menjadi masa depan PLN. Perusahaan setrum milik negara ini akan menjadi raja baru dalam ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV). PLN sudah pasti berperan sebagai penyedia setrum bagi semua kendaraan listrik. Perannya akan menggeser perusahaan minyak dan gas, baik nasional maupun global, yang selama ini memasok bahan bakar fosil buat kendaraan konvensional. Lini baru ini juga akan menyelesaikan masalah menahun surplus setrum PLN.
Belakangan, PLN juga akan masuk ke konsorsium Indonesia Battery Holding (IBH). Konsorsium ini merupakan kolaborasi empat badan usaha milik negara yang akan berkongsi dengan produsen baterai dunia membangun industri baterai kendaraan listrik. Skema bisnisnya dari ujung ke ujung. “Akhir 2019 sebetulnya kami sudah terlibat. Tapi surat penugasan Menteri BUMN Erick Thohir baru keluar Februari 2020,” ucap Ikhsan.
PLN mulanya berada di luar lingkaran ketika Mining Industry Indonesia (MIND ID)—merek dagang baru PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sebagai induk BUMN pertambangan—memelopori pendekatan ke sejumlah pemain baterai dunia. Sejak 2019, MIND ID menggandeng PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, anggota holding-nya yang memegang konsesi sejumlah tambang nikel sebagai bahan baku baterai mobil listrik, dan PT Pertamina (Persero), yang akan mencari rekan bisnis potensial.
Pada periode kedua pemerintahan Joko Widodo, Menteri BUMN berganti. Kebijakan berubah. Erick Thohir memasukkan PLN ke trio tersebut. Masuknya PLN menandai dimulainya keterlibatan langsung negara untuk menyiapkan industrialisasi kendaraan listrik, termasuk mencarikan investor.
Seperti pada 18 Desember 2020. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meneken nota kesepahaman investasi dengan LG Energy Solution Ltd, perusahaan baterai di bawah LG Chem, anak usaha LG Group, raksasa elektronik Korea Selatan. LG bakal membangun pabrik baterai, berkongsi dengan IBH.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebutkan total investasi dari hulu ke hilir itu mencapai US$ 9,8 miliar atau sekitar Rp 142 triliun. “Kami ingin dari hulu ke hilir terjadi di Indonesia. Sampai baterai jadi dan daur ulangnya,” ujar Bahlil lewat panggilan telepon virtual, Jumat, 8 Januari lalu.
•••
AMBISI pemerintah mempercepat kesiapan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai alias kendaraan listrik murni sebetulnya sudah muncul sejak terbitnya Peraturan Presiden…
Keywords: Mobil Listrik, BKPM, PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), Otomotif, Nikel, Penurunan Emisi, 
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…