Buru-buru Vaksin Baru
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-01-16 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
MENGAMBIL tempat di salah satu ruangan di kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan, Jakarta Pusat, rapat penentuan nasib vaksin CoronaVac pada Ahad, 10 Januari lalu, berjalan alot. Para anggota Komisi Nasional Penilai Obat dan tim BPOM memperdebatkan soal keampuhan vaksin produksi perusahaan biofarmasi asal Cina, Sinovac Biotech Ltd, tersebut.
Iris Rengganis, Ketua Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia, yang hadir dalam pertemuan itu, mengatakan para peserta langsung menyoroti angka efikasi vaksin yang mencapai 65,3 persen. Efikasi adalah tingkat kemampuan vaksin mencegah penyakit berdasarkan hasil uji klinis terhadap populasi yang terbatas. Iris sempat mempertanyakan perbedaan uji klinis yang diselenggarakan Universitas Padjadjaran, Bandung, dengan di Turki dan Brasil. Musababnya, efikasi di Turki mencapai 91,25 persen dan di Brasil 78 persen—belakangan turun menjadi 50,4 persen. “Diskusinya memang berjalan alot,” kata Iris saat dihubungi pada Selasa, 12 Januari lalu.
Alotnya rapat keempat yang berjalan selama enam jam itu juga diungkapkan seorang dokter yang hadir. Dalam tiga pertemuan sebelumnya, rapat hanya berlangsung tiga-empat jam. Kali itu tak ada seorang pun peserta rapat meninggalkan ruang pertemuan. Menurut Iris, sesaat setelah tim uji klinis memaparkan efikasi, seorang peserta mempertanyakan kemampuan vaksin dalam membasmi wabah corona. Menjawab pertanyaan itu, seorang dokter mengatakan efikasi sebesar 65,3 persen cukup bagus dan berada di atas standar minimal yang ditentukan Badan Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 50 persen.
Para anggota Komisi Nasional Penilai Obat juga mempertanyakan keamanan vaksin Sinovac. Penyebabnya, sebanyak 25 sukarelawan uji coba vaksin mengeluhkan gejala sakit. Mereka pun meminta tim uji klinis menjelaskan penyebab munculnya gejala klinis tersebut. Jarir At Thobari, anggota Indonesia Technical Advisory Group on Immunization, yang juga hadir dalam pertemuan itu, mengatakan tim uji klinis mengakui adanya pasien yang dirawat di rumah sakit, tapi bukan karena efek vaksin. “Pada akhirnya kami yakin bahwa vaksin Sinovac ini aman,” ucap dosen Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, tersebut.
Sehari seusai rapat tersebut, pada Senin, 11 Januari lalu, Kepala BPOM Penny Lukito mengumumkan izin penggunaan darurat atau emergency used authorization (EUA) vaksin Sinovac. Menurut Penny, persetujuan itu diberikan setelah tim mengkaji laporan interim yang disetorkan tim uji klinis dari Universitas Padjadjaran dan PT Bio Farma. EUA dapat berakhir dan berubah menjadi izin edar reguler jika data pemantauan telah lengkap.
Petugas kesehatan (tengah) membawa kotak berisi vaksin Covid-19 dari Sinovac di kapal dengan tujuan wilayah terluar Aceh di pelabuhan tradisional Lampulo, Banda Aceh, 16 Januari 2021. Antara/Ampelsa
Dua hari setelah izin darurat itu keluar, pemerintah pun menggelar vaksinasi perdana. Disiarkan secara langsung oleh media nasional, Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Sinovac di Istana Merdeka, Jakarta. “Saya memerintahkan agar vaksinasi Covid-19 segera dilaksanakan di seluruh Tanah Air,” kata Presiden melalui akun Twitternya.
Jokowi sebenarnya menginginkan vaksinasi Covid-19 diselenggarakan pada akhir tahun lalu. Dalam kunjungan ke pusat kesehatan masyarakat di Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat, pada pertengahan November 2020, Presiden memperkirakan penyuntikan vaksin Sinovac sudah dapat dimulai pada bulan berikutnya. Jokowi pun sempat terang-terangan meminta percepatan uji klinis vaksin Sinovac saat menerima tim riset uji klinis vaksin pada 21 Juli 2020 di Istana.
Kusnandi Rusmil, ketua tim dari Universitas Padjadjaran, mengatakan Presiden meminta uji klinis…
Keywords: Budi Gunadi Sadikin, Vaksin Covid-19, Vaksinasi Covid, Vaksin Sinovac, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…