Sebuah Pesta Dalam Kepungan Pandemi

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-02-06 / Halaman : / Rubrik : INT / Penulis :


MALAM itu, Botanic Garden Soundshell, taman kota di Wellington, ibu kota Selandia Baru, bermandikan cahaya. Di sebuah panggung setinggi kepala, OdESSA, grup musik rock and roll negeri itu, memainkan lagunya, “Can’t Take My Hands Off You”, yang membuka Gardens Magic, acara musik tahunan Wellington, pada 12 Januari lalu.
Ratusan orang berjoget mengikuti irama rancak lagu tersebut. Laki-laki, perempuan, orang dewasa, dan remaja berbaur. Tak ada lagi masker. Tak ada lagi jarak. Semua berpesta di bawah lampu disko yang terus berputar. Gardens Magic, yang berlangsung tiap malam hingga Ahad, 31 Januari lalu, mementaskan sekitar 200 penampil. Acaranya selalu dipadati penonton, yang menyambut musim panas tahun ini dengan ceria.
Di Waitangi Sports Grounds, Waitangi, kota di bagian utara Selandia Baru, sekitar 20 ribu orang menonton konser Six60, grup musik rock yang mulai menggelar turnya di seantero negeri, pada 18 Januari lalu. Acara ini menjadi konser terbesar sejak Selandia Baru menerapkan karantina nasional karena pandemi Covid-19 pada Maret tahun lalu.
Dua pekan lalu, pertandingan kriket di stadion Hagley Oval di Kota Christchurch dipadati penonton. Tiket untuk lima pertandingan berikutnya di stadion berkapasitas 10 ribu orang ini sudah ludes terjual. Museum of New Zealand Te Papa Tongarewa di Wellington pun ramai dikunjungi orang.
Pemandangannya sama: tak ada masker, tak ada jarak, tak ada pembatasan kerumunan. Orang…

Keywords: Selandia BaruCovid-19Karantina wilayah
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…