Budi Darma, Orang-orang Bloomington, Dan Penguin Classics

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-02-06 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :


SAAT buku Orang-orang Bloomington menapaki benua lain musim semi tahun ini, penulisnya, Budi Darma, masih aktif mengajar di program S-3 sastra Inggris dan sastra Indonesia di Universitas Negeri Surabaya. Lelaki 84 tahun itu sesekali menjadi promotor mahasiswa doktoral. Ketika Tempo mewawancarainya pada akhir Januari lalu, dia baru saja rampung menguji mahasiswa doktoral Universitas Negeri Surabaya asal Korea Selatan secara daring alias online. Mahasiswa itu pulang ke negaranya karena kuliah tatap muka ditiadakan akibat pandemi.
Mengetahui karyanya bakal diterbitkan Penguin Classics dan akan diedarkan di Amerika Serikat dan Kanada, Budi mengaku senang. Diwakili Noura Publishing, Budi meneken kontrak dengan Penguin pada 17 Desember 2020. Namun, sehari setelah kontrak disepakati, kantor Penguin tutup untuk libur akhir tahun hingga 4 Januari lalu. Walhasil, penyuntingan baru dimulai setelah itu. Budi menyatakan belum mendapat informasi lebih lanjut tentang kapan bukunya akan resmi dirilis. Terlebih Penguin terkenal teliti dan detail dalam mengedit setiap butir kata sehingga membutuhkan waktu cukup lama untuk menyelesaikan sebuah buku.

Orang-Orang Bloomington
Budi Darma lahir di Rembang, Jawa Tengah, 25 April 1937. Ia kuliah di Jurusan Sastra Inggris Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Setelah lulus, ia mengajar di Jurusan Bahasa Inggris Universitas Negeri Surabaya sampai kini menjadi guru besar di sana. Saat kuliah S-2 dan S-3 di Indiana University, Amerika Serikat, pada 1970-an, Budi sangat produktif. Ia tak hanya menggarap Orang-orang Bloomington (1980), tapi juga menciptakan novel Olenka (1983). “Proses disertasi saya cukup lama. Sebab, naskah dari pembimbing satu ke lainnya saat itu dikirim via pos,” ujarnya kepada Tempo, Rabu, 27 Januari lalu.
Selain menulis fiksi, Budi mengulas karya sastra. Kumpulan esainya diterbitkan dalam Solilokui (1983). Dalam menulis, Budi mengaku banyak dipengaruhi oleh sejumlah penulis, seperti Franz Kafka, Anton Chekhov, dan Iwan Simatupang. Ia mencontohkan, Olenka terilhami salah satu karya Chekhov. “Ada tokoh bernama Olenka dalam novel Chekhov. Nama itu saya ambil, lalu saya kembangkan sendiri,” tutur Budi. Ihwal Iwan Simatupang, Budi menilainya hebat, terutama karyanya yang berjudul Merahnya Merah dan Ziarah. “Absurditas Iwan Simatupang sangat menarik.”
Budi menuturkan, saat tinggal di Bloomington, Amerika Serikat, ia suka mengamati kebiasaan warga di sekitar tempat tinggalnya. Sering kali dia juga pelesiran ke kota lain saat libur panjang, tak peduli apa pun musimnya. Kadang ia pergi sendiri, tapi ada kalanya berombongan dengan kawan-kawannya agar bisa patungan membiayai perjalanan. “Saya suka bergaul dengan banyak orang dan jalan-jalan,” ucapnya.



Keywords: Sastra
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…