Sri, Nasjah Jamin, Dan Laila Tifah
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-02-13 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
TIGA perempuan bertelanjang kaki mengayun jerami yang telah diikat di hamparan sawah yang menguning. Berdiri kukuh dengan betis besar berotot, mereka mengempaskan kepalan batang padi pada kayu berbentuk tong. Para perempuan dalam lukisan itu tampak sedang memanen bulir-bulir padi. Berjudul Tangguh, lukisan berukuran 180 x 200 sentimeter itu ditampilkan dalam pameran tunggal perupa Laila Tifah bertajuk “Sri” di Jogja Gallery, Yogyakarta, pada 7-17 Februari ini. Laila Tifah melukis Tangguh pada 2020. Berbahan cat akrilik di atas kanvas, Tangguh merupakan satu di antara 35 lukisan dan 20 sketsa yang dipamerkan. Hampir semua subyek dalam pameran itu menggunakan sosok perempuan. “Mengambil spirit para perempuan tangguh yang berhasil keluar dari tekanan,” ujar Laila saat ditemui di Jogja Gallery, Senin, 8 Februari lalu. Anak ketiga dari pelukis sekaligus sastrawan Indonesia, Nasjah Djamin, itu meminjam nama Sri karena punya makna filosofis di kalangan masyarakat Jawa. Cerita rakyat Jawa mengenal Dewi Sri sebagai dewi padi atau dewi kesuburan. Sri juga berarti gelar kehormatan bagi raja atau orang besar, misalnya Sri Paduka Maha Raja. Ada juga Sri Amurwabhumi yang merujuk pada gelar pendiri Kerajaan Singasari, Ken Arok.
Tanpa Beban karya Laila Latifah. TEMPO/Shinta Maharani
Dalam sejumlah karya sastra, nama Sri menjadi simbol perempuan Jawa yang kuat. Contohnya dalam dua novelet ciptaan Umar Kayam, Sri Sumarah dan Bawuk. Karya itu berkisah tentang perjuangan perempuan Jawa…
Keywords: Seni Rupa, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.