Musim Obral Doktor Abal-abal

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-02-13 / Halaman : / Rubrik : OPI / Penulis :


PEMBERIAN gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa) secara serampangan kepada orang-orang yang tidak patut adalah aib besar dunia pendidikan tinggi Indonesia. Gelar akademik itu semestinya dianugerahkan kepada orang-orang yang berkarya luar biasa bagi ilmu pengetahuan dan umat manusia. Nyatanya, gelar itu diobral untuk pejabat negara, pengusaha kakap, atau politikus yang sedang memegang posisi penting.
Bagi-bagi gelar doctor honoris causa ini jelas menunjukkan ada kekeliruan mendasar dalam pengelolaan perguruan tinggi kita. Apalagi ada dugaan sejumlah universitas memberikan gelar ini sebagai imbalan untuk perlindungan politik, sumbangan finansial, ataupun dukungan dalam bentuk lain. Memberikan gelar akademik demi imbalan koneksi dan fasilitas politik atau ekonomi sama saja dengan korupsi. Para petinggi perguruan tinggi yang terlibat telah mempermalukan diri sendiri dan menjatuhkan martabat kampusnya.
Pejabat dan pengusaha yang sengaja berburu gelar doctor honoris causa juga patut dipersalahkan. Ada kemungkinan mereka mengidap kelainan psikologis karena merasa bisa menyembunyikan…

Keywords: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | KemendikbudNadiem Anwar MakarimUniversitas Negeri Semarang
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.