Ada Peningkatan Pemberian Doktor Kehormatan
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-02-13 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
PEMBERIAN gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa) dianggap terlalu mudah oleh beberapa akademikus. Sejumlah penerima juga dinilai tak layak mendapat gelar itu. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang dulu turut menyetujui pemberian gelar itu, terlihat belum berupaya menyelesaikan persoalan ini. Melalui pesan tertulis pada Kamis dan Jumat, 11 dan 12 Februari lalu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nizam menjawab sejumlah pertanyaan Tempo.
Kalangan dosen dan guru besar menilai pemberian gelar doctor honoris causa terlalu diobral oleh kampusnya. Bagaimana tanggapan Anda? Pada dasarnya, doktor kehormatan adalah penghargaan dari masyarakat akademik atas prestasi seseorang non-akademikus yang luar biasa bagi kemanusiaan dan ilmu pengetahuan atau teknologi. Berdasarkan pemantauan kami…
Keywords: Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi , Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | Kemendikbud, Doktor Honoris Causa, 
Foto Terkait
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…