Paradoks Waktu Di Tangan Christopher Nolan
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-02-27 / Halaman : / Rubrik : SIN / Penulis :
SETELAH Christopher Nolan memberondong penonton dengan karya-karya epik dan mencetak box office, kali ini sutradara berumur 50 tahun itu menjebloskan kita ke labirin yang rumit: Tenet. Film ini meramu sejumlah ide besar yang fantastis: perang dunia ketiga, kiamat, dan perjalanan lintas waktu. Itu pula yang sekilas mengingatkan kita kepada mahakarya Nolan seperti Dunkirk (2017)—untuk adegan aksinya yang heroik. Juga Interstellar (2017), yang menjadi semacam mata kuliah fisika berbobot enam satuan kredit semester.
Seperti halnya Interstellar, Tenet juga salah satu karya Nolan yang pretensius. Sama-sama membikin kepala mumet karena memercikkan banyak pertanyaan soal alur, sebab-akibat, dan plot yang tak hanya maju-mundur, tapi juga jungkir-balik. Namun jangan harap ada satu saja adegan atau narasi di dalam film yang bisa menjelaskan urutan peristiwa secara linear. Sebab, film ini sejak awal memaksa pikiran kita untuk berlari mengikuti perjalanan para tokoh dengan bumbu diksi rumit yang lebih baik dipikirkan belakangan saja bila mau menikmati filmnya.
Robert Pattinson dalam Tenet. imdb
Karena ini film spionase, sudah selayaknya si tokoh utama memiliki nama lapangan yang unik. Di Tenet, tokoh itu berjulukan The Protagonist, yang diperankan John David Washington. John David menjadi pilihan utama setelah Nolan terpesona menonton akting putra aktor senior Denzel Washington itu dalam BlacKkKlansman garapan Spike Lee. Tak lama setelah BlacKkKlansman tayang perdana di Cannes 2018, Nolan, dengan gaya khasnya, menyebut Lee berhasil mengangkat John David ke stratosfer.
Alkisah, Protagonist adalah seorang agen di organisasi rahasia. Misinya samar: ia hanya diminta untuk menjalani ujian yang tak semua orang bisa melewatinya. Lalu segera saja serangkaian teori putar-balik waktu bermunculan dan mesti kita telan. Tentu saja paradoks waktu kembali dibahas. Seperti saat mengumpamakan diri kita kembali ke masa lampau dan mengisengi kakek kita; akankah perbuatan itu ada pengaruhnya di masa depan? Atau perbuatan itu tak bakal berdampak apa-apa?
Bermula di sebuah laboratorium, “pelajaran fisika” pertama untuk Protagonist (dan kita penonton) diajarkan secara sederhana…
Keywords: Film, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Lubang Ujian Kemanusiaan
2020-04-11sebuah penjara vertikal merepresentasikan perbedaan kelas yang memaksa penghuninya mengeluarkan sisi terburuk untuk bertahan hidup.…
Paris, Jazz, dan Sekelompok Pemimpi
2020-05-30kisah anggota band jazz di paris yang penuh persoalan untuk tetap bertahan. ditayangkan di saluran…
Perjalanan Baru Kereta Snowpiercer
2020-06-06film snowpiercer bong joon-ho dihadirkan kembali dalam versi serial televisi. lebih panjang dan rinci, tapi…