Tudung Paksa Di Tanah Minang

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-02-27 / Halaman : / Rubrik : NAS / Penulis :


PERMINTAAN itu datang kepada Yohanna setelah masa pengenalan murid baru tahun 2015 di Sekolah Menengah Kejuruan Nasional Padang, Sumatera Barat, berakhir. Seorang guru mendatanginya dan meminta dia mengenakan jilbab. “Yohanna, mohon pakaiannya disamakan dengan teman-teman lain, ya,” kata Yohanna mengulangi ucapan guru itu kepada Tempo, Kamis, 18 Februari lalu.
Di antara 25 siswi di angkatannya, hanya Yohanna yang tak berkerudung. Perempuan beragama Kristen itu sebelumnya tak pernah memakai jilbab saat dia bersekolah di Sekolah Dasar Negeri 24 Parupuk Tabing dan Sekolah Menengah Pertama Angkasa Lanud Padang. Namun Yohanna enggan menolak permintaan gurunya itu. Sehari kemudian, dia mengikuti jejak lima murid nonmuslim di sekolah itu yang telah berjilbab.
Awalnya dia merasa kikuk karena harus menutup rambut, telinga, dan lehernya dengan lembaran kain. “Tapi lama-lama terbiasa juga,” ujar Yohanna, yang kini berusia 22 tahun. Selama tiga tahun, dia selalu memakai tudung kepala. Barulah pada 2018, setamat sekolah, Yohanna melepas hijabnya.
Tempo belum mendapatkan tanggapan dari SMK Nasional Padang. Pada Kamis, 25 Februari lalu, pegawai tata usaha bernama Yuni meminta Tempo menghubungi sekolah itu lagi esoknya. Namun berkali-kali panggilan telepon ke sekolah itu tak direspons.
Devina Larosa, alumnus SMK Negeri 6 Padang,…

Keywords: Kota PadangWajib JilbabHijab
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?