Senyawa, Alkisah, Dan 44 Label Rekaman
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-03-06 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
STUDIO mini milik kelompok musik Senyawa riuh di tengah pandemi Covid-19 yang memaksa semua orang mengisolasi diri. Dua pekan setelah meluncurkan album teranyar bertajuk Alkisah, dua personel Senyawa, Wukir Suryadi dan Rully Shabara, menerima kiriman kaset, cakram padat, dan piringan hitam dari sejumlah label musik independen di studio yang nyempil di Kelurahan Patangpuluhan, Wirobrajan, Yogyakarta, itu. Label rekaman indie itu berasal dari berbagai kota di Indonesia dan mancanegara.
Dari Yordania, Drowned by Locals mengirim kaset berisi nomor-nomor album Alkisah. Kaset itu dilengkapi pembungkus bersampul bahan kulit dan bergambar pedang, simbol khas negara-negara di kawasan Arab. Sampul tersebut menjadi jimat pengusir setan. Selain itu, mereka mengirim cendera mata belati bertulisan aksara Arab.
Katuktu Collective, dari California, Amerika Serikat, mengirim kaset Alkisah dengan sampul bergambar orang bertapa dan orang terbakar. Gambar pada sampul berwarna hitam-putih itu persis seperti ilustrasi album Alkisah produksi label Senyawa, yakni Senyawa Mandiri, yang dimanajeri Tesaran.
Ada juga label indie yang datang dari Palu, Pontianak, Pekanbaru, Jakarta, dan Bandung. “Semua label wajib mengirim ke Senyawa sebagai arsip,” kata Rully saat ditemui di studio Senyawa, Kamis, 4 Maret lalu.
Kolaborasi bersama label-label indie itu bagian dari eksperimen Senyawa yang mewarnai dunia permusikan dalam satu dekade terakhir. Prinsip yang dibangun dalam kerja sama itu adalah kemandirian, bagi hasil yang adil, tanpa paksaan, dan kebebasan berkreasi. Lewat kolaborasi itu, label-label kecil tak lagi terganjal modal besar untuk memproduksi, mendistribusikan, dan menjual album ke jaringannya.
Eksperimen Senyawa itu lahir karena pandemi Covid-19 memukul semua seniman, termasuk musikus. Wabah itu membuat Senyawa putar otak. Kolaborasi yang mengusung tema “Decentralization Should Be the Future” itu sukses menjaring 44 label indie yang tersebar di empat…
Keywords: Musik, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.