50 Tahun Kemudian
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-03-06 / Halaman : / Rubrik : LAPSUS / Penulis :
Majalah Tempo lahir dari gagasan mengenai independensi. Tak mudah untuk menegakkannya. Tapi itulah yang terus menjadi tantangan media ini sejak lahir dari sebuah gedung tua di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada 1971. Zaman bergerak cepat. Tantangan makin berat. Ketika disrupsi teknologi digital terjadi, Tempo pun harus beradaptasi. Apa yang terjadi di dapur redaksi?
TIM investigasi majalah Tempo yang tengah menelisik akal-akalan pengusaha memperoleh izin usaha perkebunan sawit di hutan Boven Digoel, Papua, mendapat titik terang soal liputan mereka pada November 2018. Anggota tim itu, Riky Ferdianto, berhasil membujuk pemilik perusahaan yang mengantongi izin tersebut, yang kebetulan sama-sama orang Minang, untuk bertemu.
Riky dan seorang rekannya menjumpai si pengusaha di sebuah kantor di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat. Di pengujung pembicaraan, sang pengusaha memanggil anak buahnya untuk mengambil uang. Dia memasukkannya ke amplop kertas cokelat dan meminta Riky membawa uang tersebut. Riky menolak, tapi pengusaha itu tetap memaksa dengan beragam alasan. Salah satunya: dia menganggap Riky sebagai adik.
Bujuk rayu pengusaha itu terpotong waktu salat Magrib. Mereka pun menunaikan salat berjemaah dan si pengusaha menjadi imamnya. Saat beranjak pulang, Riky kaget karena tasnya terasa berat. Ternyata pengusaha itu diam-diam menyelipkan uang tersebut di sana. Riky akhirnya pamit sambil menyerahkan kembali uang tersebut. Sempat terjadi perdebatan saat Riky berjalan keluar dari kantor karena pengusaha itu berkeras memberikan uangnya.
Tak ingin terjebak keributan lebih panjang, Riky memutuskan membawanya. Mereka langsung meluncur ke kantor dan melaporkan amplop cokelat tersebut kepada Redaktur Pelaksana Investigasi Bagja Hidayat. “Amplop dibuka, isinya Rp 25 juta,” kata Riky. Uang tersebut juga dilaporkan kepada anggota redaksi lain saat rapat redaksi sebelum diserahkan ke sekretariat Tempo untuk dikembalikan kepada pengusaha itu.
Dari kiri: Harjoko Trisnadi, Eric Samola, Ali Sadikin (Gubernur DKI Jakarta), Goenawan Mohamad, Ir. Ciputra, dan rekan dalam acara peringatan ulang tahun TEMPO dan selamatan kantor baru di Proyek…
Keywords: Digital, Jurnalis dan permasalahannya, Majalah Tempo, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…