Mengapa Pengadaan Tes Covid-19 Kisruh

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-03-13 / Halaman : / Rubrik : OPI / Penulis :


SETAHUN setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan wabah Covid-19 sebagai pandemi global, inilah saat kita menengok ke belakang. Berhenti sejenak untuk belajar dari kekeliruan penanganan pandemi jauh lebih bijak ketimbang jalan terus seraya menganggap tak ada yang menyimpang. Ketergesaan mengambil keputusan atas nama kedaruratan hanya membawa mudarat jika tak dibarengi transparansi dan akuntabilitas.
Hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengenai potensi kerugian negara dalam pengadaan jutaan unit alat kesehatan untuk penanganan pandemi merupakan salah satu contoh kekeliruan. Pengadaan alat tes dan reagen polymerase chain reaction (PCR), ribonucleic acid (RNA), serta viral transport medium (VTM) yang dilaporkan BPKP itu terjadi pada April-Agustus 2020 dengan potensi kerugian hampir Rp 40 miliar.
Sebulan setelah dikirim ke berbagai provinsi, baru diketahui bahwa alat tes reagen tak cocok dengan fasilitas laboratorium. Tak tanggung-tanggung, 78 laboratorium di 29 provinsi secara bertahap mengembalikan alat tes dan reagen tersebut, dengan total nilai hampir Rp 170 miliar. Insiden ini jelas merupakan sinyal buruk…

Keywords: BNPBDoni MonardoCovid-19Tes Covid-19PCRTes PCRFree Access
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.