Citra

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-04-03 / Halaman : / Rubrik : CTP / Penulis :


RASISME tumbuh dari borok. Ada sisa luka psikis akibat paranoia yang laten dan politik yang cemas. Sebab itu ia bisa tampak liar dan tak masuk akal, tapi pada saat yang sama mampu bersiasat dan menyusun alasan.
Sesekali borok itu—terkena infeksi—menimbulkan demam dan delirium. Agaknya itu yang menyebabkan “rasisme” meledakkan aksi yang menakutkan dan membuat wacana kebencian seperti igauan yang berulang-ulang.
Dunia pernah menyaksikannya berkali-kali.
Gerakan Nazi, yang berniat membersihkan Jerman (dan Eropa) dari orang Yahudi, hanyalah satu contoh yang paling terkenal. Koreng luka dimulai ketika Jerman yang kalah perang dunia pertama harus menandatangani dokumen (disebut “Traktat Versailles”) yang melucuti dan menghina mereka habis-habisan. Pada saat itu, rakyat banyak menanggungkan sakit dan miskin akibat bom dan bedil. Jerman dengan gampang berubah jadi ladang kemarahan, dengki, dan curiga.
Ladang yang luka itulah—sebuah borok besar—yang diolah Hitler: kebencian kepada “mereka”, kepada yang “bukan-kita”—yang dirumuskan sebagai Yahudi, atau Slav, atau Komunis. Klimaksnya pada sebuah kekejaman yang paling gelap di abad ke-20: enam juta orang Yahudi dibasmi, antara lain di kamar-kamar gas.
Kita tahu yang terjadi di Jerman juga terjadi di tempat lain, di waktu lain.…

Keywords: Catatan Pinggir
Rp. 15.000

Foto Terkait


Artikel Majalah Text Lainnya

X
Xu
1994-05-14

Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…

Z
Zlata
1994-04-16

Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…

Z
Zhirinovsky
1994-02-05

Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…