“panggil Aku…”

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-04-24 / Halaman : / Rubrik : CTP / Penulis :


SIAPAKAH Kartini? Kita mengenalnya sebagai seorang tokoh sejarah dari surat-suratnya—sehimpun rekaman pikiran yang mengagumkan, menyentuh, kadang-kadang membingungkan, dan selamanya berbicara tentang cita-cita dan dunianya. Tapi dapatkah kita menyimpulkan “siapa” dia?
Kartini menulis berpuluh-puluh surat kepada sahabat dan kenalannya, yang disiarkan setelah ia wafat. Surat pribadi memang bisa jadi kunci masuk ke dalam diri seseorang, tapi surat untuk seorang sahabat karib sekalipun tak sama dengan catatan harian. Sebuah surat ditulis dengan kesadaran akan ada orang lain yang akan membacanya. Catatan harian tidak; ia semacam monolog. Sebuah surat, yang selamanya ditujukan kepada orang lain, meniscayakan peran persona: sosok yang mewakili “aku” sebagai respons terhadap kehadiran orang lain dengan siapa aku berbicara.
Persona selalu sebuah proses. Dalam proses itu, seseorang mau tak mau menggunakan bahasa. Banyak kemungkinan yang tak tertebak terjadi. Apalagi dalam surat-menyurat di antara dua orang yang tak cuma dipisahkan jarak geografis, tapi juga sejarah—sebab selalu ada elemen sejarah dalam bahasa yang dipakai.
Walhasil, perlu waktu untuk mencoba mengomunikasikan makna yang pas. Perlu waktu untuk menentukan sifat hubungan yang terjadi dan akan terjadi, ketika identitas kita diwakili persona itu di depan interlokutor kita.
“Panggil aku Kartini saja”,…

Keywords: catatan pinggir (caping)
Rp. 15.000

Foto Terkait


Artikel Majalah Text Lainnya

X
Xu
1994-05-14

Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…

Z
Zlata
1994-04-16

Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…

Z
Zhirinovsky
1994-02-05

Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…